Kominfo Buat Program Kelas Podcast-Produksi Konten Bagi Kaum Difabel
Hide Ads

Kominfo Buat Program Kelas Podcast-Produksi Konten Bagi Kaum Difabel

Angga Laraspati - detikInet
Kamis, 02 Sep 2021 21:53 WIB
Kominfo
Foto: dok. Kominfo
Jakarta -

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi memberikan edukasi literasi digital khususnya bagi penyandang disabilitas. Program yang diberikan antara lain kelas podcast, webinar literasi digital, dan kelas produksi konten (fotografi dan videografi).

Koordinator Program Literasi Digital Kementerian Kominfo sekaligus wakil ketua GNLD Siberkreasi, Rizki Ameliah mengatakan kurikulum literasi digital dikhususkan bagi penyandang disabilitas dengan berbasis empat pilar literasi digital yaitu digital skills, digital culture, digital ethics dan digital safety.

"Dua tahun belakangan ini, kami telah melaksanakan penguatan literasi digital bagi penyandang disabilitas bekerjasama dengan berbagai multistakeholders seperti kegiatan kami bersama Kemendikbud berupa webinar strategi pembelajaran peserta didik teman tuli selama pandemi," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (2/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selanjutnya, program kolaborasi dengan mitra jejaring GNLD Siberkreasi berupa webinar peluang kerja bagi difabel serta berbagai kegiatan lainnya," sambungnya.

Hal ini disampaikan oleh Rizki di Sesi Panel Diskusi 'Digital Literacy for Disabilites: Digital Literacy for Disabilities: Empowering Uniqueness into Strength' Southeast Asia Internet Governance Forum di Bali International Convention Center, pada Rabu 1 September 2021.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, ia mengatakan menciptakan ruang digital yang inklusif merupakan salah satu agenda penting dalam transformasi digital di Indonesia. Hal ini agar seluruh elemen masyarakat memiliki hak dan akses yang sama untuk berkontribusi di ruang digital, termasuk penyandang disabilitas. Salah satu upaya mewujudkannya yakni melalui penguatan literasi digital di kalangan penyandang disabilitas.

"Riset joint partnership Australia dan Indonesia mengungkap bahwa penyandang disabilitas di Indonesia memiliki pendidikan yang tidak layak serta keterbatasan akses publik khususnya di era transformasi digital saat ini. Merespon hal tersebut, maka Kementerian Kominfo melalui program literasi digital nasional memandang perlunya penguatan edukasi literasi digital bagi penyandang disabilitas," ujarnya.

Menurutnya, kolaborasi multi stakeholders adalah kunci utama dalam mewujudkan ruang digital yang inklusif. Oleh karena itu, melalui SEA-IGF 2021 ini Kominfo mengajak berbagai pihak ikut dalam mewujudkan ruang digital yang inklusif dengan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan literasi digital yang diselenggarakan Kominfo bersama GNLD Siberkreasi.




(prf/fay)