Dalam mengembangkan sebuah produk digital, memang tampilan antarmuka (UI) dan juga pengalaman pengguna (UX) harus menjadi hal diperhatikan. Namun, ada cara lainnya yang bisa dilakukan untuk mempertahankan pengguna yang sudah ada untuk tetap menggunakan produk digital yang dikembangkan.
Chief Technology Officer DANA Norman Sasono ada 6 poin yang disebut sebagai quality of services untuk membuat pengguna akan terus-terusan memakai sebuah produk digital. Keenam poin tersebut adalah availability, reliability, performance, scalability, resilience, dan security.
"Ini yang akan jadi key differentiator in the end of the day (perbedaan nantinya) dan yang akan bener-bener bring back user untuk continuously come and use that platform (membawa kembali pengguna untuk menggunakan terus menerus sebuah platform)," kata Norman dalam gelaran diskusi virtual DANA Tech Talk edisi perdana, Jumat (27/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbicara soal availability, Norman mengatakan saat ini pengguna tidak akan terima bila ada suatu platform atau aplikasi dari financial service yang harus downtime karena adanya perbaikan. Bahkan menurut Norman hal itu tidak akan mudah diterima.
Ia pun mencontohkan apa yang dilakukan DANA ketika merilis sebuah fitur baru atau aplikasi versi 2.0 yang baru diluncurkan, DANA tidak perlu melakukan downtime karena sudah mempunyai implementasi yang dinamakan blueprint.
"Uptime ini penting, jadi ketika user mau pake aplikasi se-slick apapun UI/UXnya, fiturnya, tapi ketika mau diakses nggak bisa dibuka aplikasinya karena lagi down ya akan jadi drama gitukan. Sudah mau mati listrik di rumah, mau beli token listrik, pas mau buka aplikasinya, nggak bisa diakses terus mati lampu, jadi drama malam itu," imbuh Norman.
Kedua adalah reliability yaitu keandalan sebuah produk digital. Normal menuturkan reliability memungkinkan pengguna untuk mendapatkan kemudahan ketika ingin membayar atau mengirim uang dari sebuah produk fintech.
Sebuah produk digital yang bagus menurutnya adalah ketika pengguna mengirimkan uang atau melakukan transaksi apapun, aplikasi tersebut tidak crash sehingga transaksi yang dilakukan berhasil.
Ketiga adalah performa yang memberikan respons cepat ketika dioperasikan oleh pengguna. Misalnya pengguna melakukan satu kali klik, tetapi aplikasi tersebut tidak merespon dengan cepat, tentunya itu akan menjadi sebuah drama.
"Jadi ketika pengguna klik something, dapat konfirmasi, dapat response, transaksinya sukses, begitu," ucapnya.
Selanjutnya adalah scalability atau skalabilitas yang menurut Norman sebuah aplikasi yang dirasakan cepat oleh satu pengguna, bisa jadi tidak secepat yang dirasakan oleh pengguna lainnya. Lalu bagaimana cara untuk mengatasinya?
Norman menuturkan untuk membuat sebuah skalabilitas yang baik tentunya berada di sebuah level yang berbeda. Namun ada beberapa cara yang bisa dilakukan seperti mendesain teknologi dan arsitekturnya, microservice menggunakan database yang terpisah, dan beberapa teknologi lainnya.
"Jadi untuk deliver skalabilitas sehingga user response time yang cepat meskipun di peak hour atau high season, itu adalah sesuatu yang juga sedang kita (DANA) cari tahu dan kita kembangkan," ungkapnya.
Kemudian ada resilience atau ketangguhan yang digambarkan oleh Norman cara sebuah platform mengatasi gangguan. Ia pun berkata tidak ada ceritanya sebuah platform tidak mengalami gangguan mulai dari jaringan, sistem yang down dan itu tidak bisa dihindari.
Sehingga yang harus dilakukan adalah seberapa cepat sistem teknologi yang dikembangkan dapat kembali normal secepat mungkin. Itu semua bisa dilakukan dengan ketangguhan sistem yang dimiliki. Terakhir yang paling penting adalah security atau keamanan sebuah platform.
"Masalah keamanan kita (DANA) benar-benar berusaha keras untuk memiliki keamanan sistem. Seperti risk engine misalnya yang bisa detect penipuan, sehingga pengguna bisa lebih aman," ujarnya.
Sebagai informasi tambahan, DANA juga memperkenalkan DANA v.2.0 yang memiliki tampilan antarmuka (UI) versi terbaru untuk memperkaya pengalaman penggunanya (UX) dalam versi terbaru. Harapannya, DANA v.2.0 mampu mengakselerasi teknologi yang inklusif untuk masyarakat Indonesia.
(akn/fay)