Kebijakan PPKM Darurat masih berlangsung di Jawa dan Bali hingga 22 Juli 2021 mendatang. Selama periode ini layanan daring, seperti ojek online masih menjadi andalan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Sejak awal pandemi, ekosistem Gojek telah dipercaya membantu ratusan juta masyarakat Indonesia untuk dapat memenuhi berbagai kebutuhan saat mereka terpaksa harus beraktivitas dari rumah. Tak hanya pengantaran makanan dan barang, ekosistem Gojek juga membantu masyarakat yang ingin berbelanja bahan pokok di pasar ataupun supermarket, maupun membeli obat dan multivitamin," ujar SVP Corporate Affairs Gojek, Rubi W. Purnomo dalam keterangan tertulis, Kamis (15/7/2021)
Menjawab kebutuhan tersebut, Rubi mengatakan pihaknya terus berupaya untuk menghadirkan standar layanan dan inovasi yang mengedepankan protokol kesehatan ketat, sehingga menjamin keamanan dan higienitas bagi masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepercayaan ini yang terus kami jaga. Selama pandemi ini berbagai inovasi telah kami hadirkan untuk memastikan keamanan layanan, termasuk keamanan mitra driver yang bekerja sebagai salah satu garda terdepan memenuhi kebutuhan keseharian masyarakat tersebut," katanya.
Selama pandemi, menurutnya Gojek telah melakukan sejumlah persiapan agar bisa menjadi garda terdepan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan, serta mematuhi aturan operasional yang ditetapkan pemerintah.
"Berkaca pada pengalaman pembatasan aktivitas sebelumnya, kami yakin ekosistem Gojek dapat menjalani masa PPKM Darurat ini dengan baik dan berharap masyarakat dapat terus terbantu dengan kehadiran layanan yang Gojek hadirkan," jelasnya.
Adapun inisiatif keamanan yang menjadi bentuk keseriusan Gojek dalam menerapkan standar keamanan tertinggi khususnya di masa PPKM Darurat ini di antaranya:
Menggelar Vaksinasi bagi Ratusan Ribu Mitra Driver
Rubi mengatakan Gojek bersama Halodoc dan pemerintah terkait telah berhasil menggelar vaksinasi di 36 kota di Indonesia. Kegiatan ini menyasar ratusan ribu mitra driver dari Sumatera hingga Papua. Menurutnya, saat ini masyarakat juga bisa memantau status vaksinasi mitra driver dengan mudah lewat halaman pemesanan pada aplikasi. Adanya vaksinasi diharapkan dapat meningkatkan keamanan mitra driver saat bekerja.
Menonaktifkan Sementara Akun Mitra Driver yang Terpapar COVID-19
Diungkapkannya, mitra driver yang terkonfirmasi terpapar COVID-19 wajib melapor melalui aplikasi, dengan melampirkan dokumen yang diperlukan. Selanjutnya, para mitra diminta untuk beristirahat selama 14 hari dan aplikasinya akan dinonaktifkan. Selama periode ini, Gojek akan memberikan kompensasi bantuan pendapatan secara tunai sebesar Rp 1,4 juta bagi mitra roda dua dan Rp 2,8 juta untuk mitra roda empat.
Usai melewati masa isolasi, mitra akan diminta melampirkan bukti tes negatif COVID-19 dari puskesmas ataupun fasilitas kesehatan lainnya untuk kemudian akunnya diaktifkan kembali.
Layanan #ProteksiEkstra Makin Kencang
Rubi menjelaskan mitra driver wajib melakukan sejumlah hal sebelum mengaktifkan aplikasi. Pertama, para mitra harus melakukan deklarasi mengenai status kesehatan mereka. Kemudian, mereka juga harus melakukan desinfeksi kendaraan, serta melakukan verifikasi melalui selfie terkait penggunaan masker.
Selain itu, lanjut dia, Gojek juga mengimbau mitra driver untuk menggunakan masker dua lapis. Bagi masyarakat yang terpaksa melakukan perjalanan ke luar rumah, menurutnya ratusan ribu armada GoCar dan GoRide telah siap untuk mengantarkan masyarakat dengan lebih aman karena dilengkapi sekat pelindung, maupun face shield tambahan pada kaca helm.
Cegah Kerumunan dengan Teknologi Geofencing
Sejak masa PSBB tahun lalu, Rubi menyebut Gojek telah mengaktifkan teknologi Geofencing guna memastikan para mitra tidak berkerumun saat menunggu pesanan. Mitra yang berulang kali kedapatan berkerumun kemudian akan mendapat sanksi, mulai dari peringatan di aplikasi sampai dengan suspensi atau penonaktifan akun sementara.
Prosedur Antar Paket dan Makanan Tanpa Kontak
Dikatakannya, contactless delivery atau pengantaran makanan dan paket tanpa kontak langsung, terus menjadi protokol yang Gojek terapkan. Masyarakat bisa membayar melalui layanan non-tunai (baik GoPay, PayLater ataupun kartu kredit), meminta driver meletakkan makanan atau paket di tempat tertentu seperti di pagar melalui chat otomatis, lalu meminta driver mengirimkan bukti fotonya kepada pelanggan melalui chat.
Di samping 5 hal tadi, Rubi menambahkan Gojek juga melakukan berbagai upaya lainnya demi membantu mitra driver dan pelaku UMKM agar bisa tetap bertahan di masa pandemi ini, dengan menghadirkan kesempatan mendapatkan penghasilan yang berkelanjutan lewat teknologi.
(akd/fay)