Mungkin di masa depan, kendaraan terbang bahkan bus di angkasa akan menjadi kenyataan. Sebuah startup di New York ini ingin mewujudkannya, di mana mereka mengembangkan semacam bus terbang dengan basis teknologi drone.
Kelekona, startup yang berbasis di New York itu, mengungkap rencana kendaraan bernama electric vertical takeoff and landing craft (eVTOL) itu. Bus terbang ini akan menjadi sarana transportasi antar kota, rute pertama adalah antara kota Manhattan dan Hampton.
Perjalanan akan ditempuh sekitar setengah jam dan ongkosnya USD 85, terhitung murah di Amerika karena setara dengan tiket kereta. Kelekona berencana akan menerbangkan peenumpang pertama di 2024 dan nantinya ekspansi ke kota-kota lain.
Pendiri startup itu, Braeden Kelekona, menyebut armadanya ini lebih baik dibandingkan kendaraan darat di mana orang harus lama menunggu atau berjejalan. Lantaran ruang udara di New York terbatas, maka bus terbang ini harus muat banyak orang.
"Ada sarana transportasi massal yang diandalkan orang di sini. Jadi, masuk akal untuk mencoba mengantarkan sebanyak mungkin orang di satu pesawat sehingga tidak memadati angkasa," kata dia seperti dikutip detikINET dari Daily Mail, Jumat (11/6/2021).
Bus terbang ini dirancang bisa terbang lincah, baik lepas landas dan mendarat vertikal. Baterainya bisa diganti untuk memastikan perjalanan bisa dilakukan dalam durasi satu jam, sehingga tidak perlu mengandalkan colokan listrik.
Selain untuk mengantarkan penumpang biasa, Kelekona berharap nantinya produk ini dapat pula dimanfaatkan untuk mengangkup personel militer di medan perang atau untuk membantu situasi darurat. Tahun depan, rencananya prototipe bus terbang ini sudah dapat terealisasikan.
Simak Video "Video: Aksi Mobil Terbang Alef Aeronautics Terbaru, Bisa Mendarat Tanpa Sayap"
(fyk/fay)