Dicekal Facebook 2 Tahun, Donald Trump Kecam Zuckerberg
Hide Ads

Dicekal Facebook 2 Tahun, Donald Trump Kecam Zuckerberg

Fino Yurio Kristo - detikInet
Sabtu, 05 Jun 2021 12:14 WIB
Donald Trump kini dijerat kasus pajak usai lolos dari pemakzulan, bagaimana perkembangan penyelidikannya?
Donald Trump. Foto: BBC World
Jakarta -

Facebook pada Januari lalu mencekal akun Donald Trump menyusul berbagai postingan provokatif menjelang akhir masa jabatannya sebagai presiden Amerika Serikat. Sempat tidak ditentukan sampai kapan durasinya, Facebook kini telah memutuskan bahwa Trump akan dicekal dari websitenya selama dua tahun.

Durasi blokir dua tahun itu tak hanya berlaku di Facebook tapi juga Instagram. Facebook menyatakan apa yang dilakukan Trump merupakan pelanggaran berat terhadap aturan Facebook.

"Kami percaya aksinya adalah pelanggaran berat terhadap aturan kami yang sesuai dengan penalti tertinggi. Jika kami menganggap masih ada risiko serius terhadap keamanan publik, kami akan memperpanjang pembatasan itu dan akan terus mengevaluasinya," sebut Nick Clegg, Vice President of Global Affairs Facebook.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi sanksi tersebut, Trump menyatakan tidak terima. "Keputusan Facebook adalah hinaan terhadap 75 juta dan yang lainnya, yang memilih kami," sebut Trump seperti dikutip detikINET dari BBC.

"Mereka tidak seharusnya lolos dengan sensor dan pembungkaman ini dan pada akhirnya kami akan menang. Negara kita tidak bisa menerima pelecehan seperti ini lagi," tambah Donald Trump.

ADVERTISEMENT

Trump sebelumnya juga telah dicekal oleh Twitter sehingga suaranya makin tenggelam. Selain mengecam Facebook, Trump juga mengkritik sang pendiri Mark Zuckerberg. Trump terindikasi masih akan mencalonkan diri di Pilpres mendatang dan yakin menang.

"Pada waktu selanjutnya saya berada di Gedung Putih, tidak akan ada lagi makan malam dengan Mark Zuckerberg dan istrinya. Semuanya akan tentang bisnis," kecamnya.

Dengan durasi pencekalan selama dua tahun, berarti Donald Trump akan bisa memakai akunnya lagi menjelang Pilpres 2024. Tapi tidak demikian di Twitter, akunnya telah dicekal secara permanen menyusul kerusuhan di gedung Capitol.




(fyk/rns)