Pengalaman Seru Aisyah di Apple Developer Academy, Bikin Pengen Ikutan!
Hide Ads

Pengalaman Seru Aisyah di Apple Developer Academy, Bikin Pengen Ikutan!

Adi Fida Rahman - detikInet
Jumat, 21 Mei 2021 16:30 WIB
Aisyah Widya Nur Shadrina
Aisyah (kanan) bersama rekan yang tengah mengembangkan aplikasi Hearo. Foto: dok pribadi
Jakarta -

Banyak yang menggira di Apple Developer Academy, siswa hanya mempelajari soal coding. Padahal banyak hal lain yang dipelajari dan ini dirasakan sendiri oleh Aisyah Widya Nur Shadrina

Saat berbincang dengan detikINET beberapa waktu lalu, Aisyah mengatakan meski berkuliah di jurusan manajemen bisnis dia mengaku punya ketertarikan belajar coding.

Akhirnya dia mengikuti kursus yang digelar seminggu sekali oleh Himpunan Mahasiswa Computer Science Binus. Sayangnya tidak bertahan lama, Aisyah memutuskan berhenti di tengah jalan lantaran merasa kesulitan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak menyalahkan yang mengajar, sepertinya gara-gara tekniknya. Kala itu belajar coding non-iOS," ujarnya

Untungnya hasrat coding Aisyah tidak langsung sirna. Semangat untuk mempelajari coding kembali membara setelah melihat temannya bergabung di Apple Developer Academy.

ADVERTISEMENT

"Teman yang gabung di Apple Developer Academy bilang programnya bagus. Karena ada ketertarikan coding jadi coba daftar, belajar sembari menambah pengalaman," kata alumnus Binus University Alam Sutera, Tangerang Selatan, Banten ini.

Setelah mengikuti serangkaian tes, Aisyah berhasil lolos. Dia mengikuti program 9-10 bulan, dimulai Maret 2019 hingga Januari 2020.

Lucunya setelah menjalani beberapa bulan kursus di Apple Developer Academy niat awal Aisyah malah berbelok. Tadinya ingin memperdalam coding, dia malah fokus soal desain UI/UX.

"Semua student bakal memilih journey learning mereka sendiri. Jadi mereka bisa fokus ke desain, coding atau ke mana, tapi Apple Developer Academy bakal menyediakan semuanya," ungkap Aisyah.

Aisyah Widya Nur ShadrinaAisyah Widya Nur Shadrina dan rekan di Apple Developer Academy. Foto: dok pribadi

Tak Sekadar Coding

Dijelaskannya, Apple Developer Academy punya kurikulum challenge base learning (CBL). Selain coding dan desain, Aisyah mempelajari public speaking, kolaborasi dan kerja sama tim.

"CBL yang aku pelajari di Academy berguna banget sampai sekarang, dan dipakai di mana pun. Misalnya harus mengidentifikasi dan melakukan riset untuk memahami sebuah permasalahan sebelum mencari tahu solusi terbaik," terangnya.

Apple kerap mendatangkan pembicara dari luar dan pelaku industri sehingga makin menambah ilmu dan wawasan para siswa di akademi.

Tapi yang membuat Aisyah betah dan bertahan hingga akhir karena lingkungannya sendiri. Aisyah menilai semua orang yang ada di akademi saling mendukung.

Dia yang minim ilmu soal coding dan desain saat awal bergabung dibantu hingga kemampuannya bertambah. Tak hanya itu dia dulunya tidak nyaman ngomong sama orang dan tampil di depan publik, selalu didorong untuk lebih berani.

Ketika Aisyah gagal melakukan sesuatu, alih-alih dihakimi, para mentor dan siswa lain malah mendukung dan menawarkan bantuan untuk melakukan perbaikan.

"Jadinya malah termotivasi dan merasa didukung," tutur perempuan yang hobi travelling ini.

Untuk diketahui Apple Developer Academy ini terbuka bagi siapa pun. Paling menarik siswa yang lolos seleksi tidak dikenakan biaya sepeser pun saat mengikuti program.

Tapi untuk mengikuti program ini tidak mudah. Aisyah pun membagikan tips agar lolos masuk Apple Developer Academy. Pertama, menyiapkan CV dan portfolio.

"Portfolio nggak harus bikin desain aplikasi. Bisa bikin project apa yang pernah dibuat, misalnya musik atau film," ujarnya.

Kedua pelajari logic dan basic programing, karena dua hal itu menjadi bagian test online.

Tidak kalah penting kepercayaan diri. "Banyak yang mau daftar tapi kurang percaya diri. Percaya diri saja dan coba daftar," pungkasnya.

Bersambung: Cerita Aisyah Kembangkan Aplikasi Hearo untuk Bantu Berkomunikasi dengan teman tuli.




(afr/fay)