Mantan Pengusaha Silicon Valley Kritik Bukit Algoritma, Kenapa?
Hide Ads

Mantan Pengusaha Silicon Valley Kritik Bukit Algoritma, Kenapa?

Tim - detikInet
Minggu, 25 Apr 2021 18:00 WIB
Bukit Algoritma disebut bakal menjadi Silicon Valley-nya Indonesia. Area ini ada di kawasan ekonomi khusus untuk pengembangan teknologi dan industri 4.0.
Lokasi Bukit Algoritma. Foto: Syahdan Alamsyah/Detikcom

Di sisi lain, Budiman Sudjatmiko sendiri menaruh harapan tinggi pada bukit Algoritma. Politisi PDI-P yang juga tokoh pendiri Partai Rakyat Demokratik (PRD) itu menyebut nantinya ada 7 hektar lahan untuk kebutuhan energi. Nantinya kebutuhan energi akan dipasok sebanyak 1 giga watt menggunakan solar cell atau tenaga matahari.

"Bahkan pasarnya sudah sudah aman untuk Amerika 40 persen nanti kemudian ke desa-desa, ke BUMN, 1 giga watt energi solar cell penemuan sendiri," ujar Budiman dalam kunjungannya ke sana baru-baru ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah rencana antara lain mau dibuat pusat kajian kewilayahan dan ekspansi ruang udara untuk membuat drone, angkutan, spy, pengawasan, militer, kargo dan drone angkutan yang bisa yang bisa menempuh jarak ratusan kilometer. "Kemudian membuat nano satelite, seukuran handphone," sambungnya.

Bukan hanya soal teknologi, di kawasan itu dikatakan Budiman akan ada industri kesehatan. Ia menegaskan nantinya ada pengusaha Indonesia yang ingin membuat alat-alat kesehatan secara mandiri.

ADVERTISEMENT

"Kemudian ada industri kesehatan namun bukan importir ya , jadi pengusaha Indonesia yang ingin membuat alat-alat kesehatan secara mandiri, mulai dari jarum suntik, nano robot, sampai yang paling sederhana (yakni) masker dia sudah punya bisnis ke arah sana. Artinya kita ingin mengembangkan di sini bagaimana pengembangannya," ungkap Budiman.

Saat ini dijelaskan Budiman yang sudah bergerak yaitu nano teknologi centre yang bekerja sama dengan proyek Bukit Algoritma.

"Dengan pengusaha di rekayasa nano teknologi untuk atom kemudian neuro science dan biologi molekular, biologi skala kecil. Tiga minggu ini pending dan berlanjut setelah Lebaran berjalan semua, pengerjaan oleh BUMN Amarta Karya," pungkas dia.

(fyk/fyk)