Meningkatnya aksi rasis dan kebencian pada warga Amerika keturunan Asia dikecam banyak pihak termasuk para petinggi perusahaan teknologi. Mark Zuckerberg, CEO dan pendiri Facebook, pun angkat suara. Terlebih lagi istrinya Priscilla Chan, adalah keturunan Asia.
"Rasisme terhadap komunitas Asia sayangnya bukan hal baru, namun retorika tentang pandemi sekali lagi membawanya menjadi fokus yang lebih tajam. Saya melihatnya berimbas pada anggota keluarga saya sendiri dan beberapa dari teman kami," tulis Zuck di Facebook.
"Semua pesan solidaritas memberi harapan pada saya dan saya mengapresiasi Anda semua untuk membuat suara Anda didengar untuk berdiri bersama komunitas dan melawan kebencian," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Priscilla Chan sang istri Mark Zuckerberg juga angkat bicara. "Kebencian membuat kita lebih buruk. Orang Asia Amerika adalah Amerika yang tanpa lelah membangun komunitas kita dan masa depan lebih baik. Kita tak bisa mengabaikan apa yang terjadi di Atlanta, kita harus berdiri bersama dan memastikan tiap orang aman," tulisnya.
Seperti diberitakan, 8 orang tewas dalam penembakan di Atlanta, 6 di antaranya adalah wanita keturunan Asia. Pelakunya telah ditangkap dan walaupun motif masih dalam investigasi, banyak yang meyakini tersangka sengaja mengincar orang keturunan Asia.
Sebelumnya, para sosok di dunia teknologi juga telah menyuarakan kecaman. "Penyebaran COVID-19 diikuti oleh dua tren mengerikan, kekerasan terhadap wanita dan melonjaknya kekerasan pada orang Asia Amerika. Pembunuhan di Atlanta melukai hati. Kita tidak bisa seperti ini," tulis Melinda Gates di akun Twitter resminya.
"Tak ada tempat bagi kebencian di Xbox. Tim Xbox prihatin terhadap kekerasan dan rasisme pada komunitas Asia. Untuk semua pemain Asia, saya ingin kalian tahu bahwa kami melihat Anda, mendengar Anda dan kita harus bersama-sama berbuat untuk #StopAsianHate," tulis bos Xbox, Phil Spencer.
"Di Amazon, kami berdiri bersama komunitas Asia Amerika dan Kepulauan Pasifik. Kami berkomitmen membantu membangun negara dan sebuah dunia di mana setiap orang bisa hidup bermartabat dan bebas dari rasa takut," sebut Amazon.
(fyk/fyk)