Belum lama ini Elon Musk menjual lagu ciptaannya tentang non-fungible token (NFT) sebagai NFT. Tapi tidak lama kemudian ia mengatakan tidak jadi menjual lagu tersebut meski telah ditawar lebih dari USD 1 juta.
Dalam cuitan pertamanya yang diunggah di Twitter Senin lalu, Musk mengatakan akan menjual lagu ciptaannya tentang NFT sebagai NFT. CEO Tesla itu juga mengunggah lagu tersebut yang memiliki lirik 'NFT for your vanity. Computers never sleep. It's verified. It's guaranteed'.
Cuitan tersebut juga berisi video animasi pendek yang memperlihatkan trofi dengan tulisan 'Vanity Trophy' dan tulisan 'NFT' di bagian atasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di bagian bawah trofi juga terdapat istilah 'HODL' yang sering digunakan komunitas mata uang kripto dan investasi untuk mendorong pengikutnya agar tidak menjual aset mereka.
Cuitan tersebut, termasuk caption, video dan lagu, kemudian dijual sebagai NFT di Valuables, sebuah platform jual beli NFT. Saat ini penawaran tertinggi untuk cuitan tersebut adalah USD 1.121.000 atau sekitar Rp 16 miliar dari pengguna Twitter @SinaEstavi.
Tapi sehari setelah mengunggah lagu tersebut di Twitter, Musk berubah pikiran. "Sebenarnya rasanya kurang tepat menjual ini. Will pass," kata Musk dalam cuitannya, seperti dikutip dari CNBC, Jumat (19/3/2021).
Tidak diketahui apa alasan Musk membatalkan penjualan lagu tersebut. Tapi ia memang dikenal sebagai penggemar aset digital, termasuk bitcoin, Dogecoin dan NFT.
NFT sendiri merupakan aset digital unik, biasanya dalam bentuk karya seni atau klip video, yang bisa dibeli seseorang dan dicatat di blockchain. Pembeli NFT nantinya akan mendapatkan tanda terima digital yang membuktikan kepemilikan mereka dan memastikan keaslian aset yang dibeli.
Menariknya, istri Musk yang juga musisi, Grimes, belum lama ini menjual koleksi seni digitalnya bertajuk 'WarNymph' sebagai NFT seharga USD 5,8 juta. CEO Twitter Jack Dorsey juga melelang cuitan pertamanya sebagai NFT dengan harga USD 2,5 juta.
(vmp/afr)