Delapan orang, termasuk setidaknya enam perempuan keturunan Asia, tewas dalam penembakan di tiga tempat berbeda di Atlanta. Tersangka saat ini telah ditangkap. Petinggi teknologi termasuk juga istri Bill Gates pun mengecam di tengah kekerasan pada orang Asia yang belakangan marak di Amerika.
Walaupun polisi belum membuka motifnya, banyak yang yakin serangan itu didasari atas kebencian pada orang Asia. Situasi itu dipicu informasi yang menyalahkan orang Asia atas penyebaran COVID-19.
"Penyebaran COVID-19 diikuti oleh dua tren mengerikan, kekerasan terhadap wanita dan melonjaknya kekerasan pada orang Asia Amerika. Pembunuhan di Atlanta melukai hati. Kita tidak bisa seperti ini," tulis Melinda di akun Twitter resminya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 5 Skandal Terkelam di Dunia Esports |
Kecaman juga datang dari Microsoft. "Aksi kebencian dan kekerasan terus muncul, termasuk serangan mengerikan kemarin pada anggota komunitas Asia. Kami marah dan sedih dan mulai hari ini kami lebih teguh menyatukan orang-orang di seluruh dunia dalam mengakselerasi pekerjaan yang diperlukan untuk mendorong perubahan," kata mereka juga di Twitter.
"Tidak ada tempat bagi kebencian di Xbox. Tim Xbox prihatin terhadap kekerasan dan rasisme pada komunitas Asia. Untuk semua pemain Asia, saya ingin kalian tahu bahwa kami melihat Anda, mendengar Anda dan kita harus bersama-sama berbuat untuk #StopAsianHate," tulis bos Xbox, Phil Spencer yang dikutip detikINET dari Geek Wire.
"Di Amazon, kami berdiri bersama komunitas Asia Amerika dan Kepulauan Pasifik. Kami berkomitmen membantu membangun negara dan sebuah dunia di mana setiap orang bisa hidup bermartabat dan bebas dari rasa takut," sebut Amazon.
Pihak berwenang mengatakan masih terlalu dini dalam penyelidikan untuk mengetahui apakah para korban menjadi sasaran karena ras atau etnis mereka keturunan Asia.
Namun, kelompok advokasi Stop AAPI Hate [Asian Americans and Pacific Islanders] menyebut peristiwa itu sebagai "tragedi yang tak dapat diungkap dengan kata-kata".
(fyk/fay)