Riset dari Microsoft baru-baru ini bertajuk 2020 Digital Civility Index (DCI), mengukur tingkat kesopanan warga beberapa negara termasuk Indonesia. Indonesia menempati ranking ke-29 dari 32 negara yang diteliti oleh Microsoft sehingga posisinya terbawah di Asia Tenggara. Gara-gara itu, Microsoft pun terkena serangan netizen.
Berada di posisi 1 global adalah Belanda. Sedangkan Indonesia menurun 8 poin dengan skor 76. Adapun Singapura menjadi negara paling sopan di kawasan ASEAN serta Asia dan nomor 4 di dunia, skornya 59.
Negara tetangga lain yang diteliti juga mendapat ranking lebih baik dari netizen Indonesia. Netizen Malaysia di peringkat 10 global dengan skor 63. Selanjutnya Thailand di peringkat 19 dengan skor 69. Negara terakhir yang diteliti di Asia Tenggara adalah Vietnam, skornya 71 di peringkat 24.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Survei digelar antara bulan April sampai Mei 2020, melibatkan 16 ribu responden yang terdiri dari kaum muda dan dewasa. Diberlakukan skor dari 0 sampai 100, di mana makin rendah skor berarti paparan risiko online makin rendah, sehingga tingkat kesopanan di internet negara itu disimpulkan makin tinggi.
Alasan Indonesia berada di peringkat bawah kesopanan adalah cukup tingginya netizen Tanah Air terpapar hal-hal negatif di internet atau konten negatif itu menjadi santapan sehari-hari di dunia maya. Hal negatif yang dinilai menggerus kesopanan itu menurut laporan DCI adalah hoax, ujaran kebencian, diskriminasi, dan bullying.
Risiko terbesar netizen Indonesia adalah hoax dan penipuan yang naik 13%. Ujaran kebencian juga naik 5%, namun perilaku diskriminasi turun 2%.
Empat dari 10 responden menilai kesopanan menjadi lebih baik selama pandemi, tapi hampir 50% orang mengaku terlibat dalam bullying dan 19% responden mengaku menjadi target bullying. Terdapat satu peningkatan, yaitu skor untuk netizen yang merasa mengalami 'luka ekstrem' dari dunia maya turun 15 poin.
Nah, netizen Indonesia rupanya banyak yang tidak terima atas hasil survei itu. Bahkan akun resmi Microsoft di Instagram sempat melakukan sesuatu yang tidak biasa, menutup kolom komentar. Kuat dugaan hal itu adalah untuk mengantisipasi serbuan para netizen Indonesia.
Halaman selanjutnya: pasca serbuan netizen...