Medsos Favorit Pendukung Trump Terancam Tamat
Hide Ads

Medsos Favorit Pendukung Trump Terancam Tamat

Adi Fida Rahman - detikInet
Senin, 11 Jan 2021 09:24 WIB
Parler
Aplikasi Parler. Foto: Parler/NBCNews/AFP
Jakarta -

CEO media sosial Parler John Matze curhat kalau semua vendor meninggalkan perusahaan setelah Google, Apple dan Amazon mendepak mereka dari platform mereka. Bahkan tak menutup kemungkinan Parler akan tamat karena masalah ini.

"Setiap vendor, mulai dari layanan pesan teks, penyedia email bahkan pengacara kami, semua meninggalkan kami pada hari yang sama," ujar Matze dalam sebuah wawancara dengan Fox News.

"Mereka semua bekerja untuk memastikan pada saat yang sama kami tidak hanya kehilangan akses padaaplikasi kami, tapi mematikan server kami. Mereka berusaha tidak hanya membunuh aplikasi tapi merusak seluruh perusahaan," demikian curhatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Google telah menghapus Parler dari Play Store pada Jumat (8/1/2021). Langkah serupa dilakukan Apple dengan menghapus Parler dari App Store pada Sabtu (9/1/2021).

Berlanjut Amazon yang mengeluarkan Parler dari layanan hosting web-nya pada Minggu malam (10/1/2020). Alasan ketiga raksasa teknologi tersebut sama, mereka tidak mentolerir pembiaran atas ancaman kekerasan yang diposting di Parler.

ADVERTISEMENT

Salah satu buktinya screenshot yang dibagikan oleh kelompok aktivis Sleeping Giants menunjukkan pengguna menyerukan kekerasan terhadap Wakil Presiden AS Mike Pence dan mengancam aktivitas di Capitol pada 19 Januari.

Setelah didepak Google, Apple dan Amazon, Matze sempat meposting kalau layanan Parler tidak akan tersedia di internet hingga sepekan.

Tetapi dalam wawancara dengan Fox News, Matze mengatakan bahwa mereka mengalami kesulitan menemukan vendor baru untuk diajak bekerja sama.

"Kami akan mencoba sebaik mungkin untuk kembali online secepat mungkin, tetapi kami mengalami banyak masalah karena setiap vendor yang kami ajak bicara mengatakan mereka tidak akan bekerja dengan kami. Karena jika Apple tidak menyetujui dan Google tidak menyetujui, maka mereka tidak akan," kata Matze.

Seperti diketahui Parler menjadi populer di kalangan pendukung Presiden Trump lantaran platform seperti Twitter dan Facebook telah memperketat kebijakan moderasi mereka.




(afr/afr)