Setelah dicekal selama 12 jam karena postingan yang dianggap berkontribusi pada aksi kerusuhan di gedung Capitol, Presiden Amerika Serikat Donald Trump sudah bisa kembali menggunakan Twitter. Namun kiprahnya di media sosial itu benar-benar terancam game over.
Twitter sejak sekitar 10 tahun silam merupakan aplikasi favorit Trump untuk bersuara langsung pada para pendukungnya. Twitter sendiri turut ketiban untung karena Trump merupakan sosok terkenal yang kemudian jadi presiden Amerika Serikat.
Akan tetapi relasi itu berpotensi segera kandas. Untuk pertama kalinya, Twitter mengunci akun Donald Trump dalam waktu lama karena dianggap melanggar aturan. Sudah begitu, Twitter menyatakan akan memblokirnya secara permanen seandainya pelanggaran kembali dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Twitter Kunci Akun Donald Trump 12 Jam! |
"Pelanggaran di masa depan terhadap aturan Twitter, termasuk kebijakan Civic Integrity atau Violent Threats, akan berakibat pada pemblokiran permanen pada terhadap akun @realDonaldTrump," cetus Twitter.
Hal itu merupakan kabar buruk karena sebenarnya, Donald Trump terbiasa melanggar aturan Twitter dengan beragam cuitan kontroversial di masa silam. Saat masih jadi presiden, hal itu masih diampuni karena ada kebijakan khusus bagi para pejabat.
"Saat ini, kami membatasi perkecualian pada tipe konten yang menarik perhatian publik, tweet dari pejabat terpilih," sebut Twitter beberapa waktu silam.
Itupun seperti dikutip detikINET dari BBC, Jumat (8/1/2021) sebenarnya para petinggi Twitter sudah lama berdebat apakah akun itu dilarang saja karena dinilai banyak dampak buruknya. Pendek kata, Trump bebas di Twitter karena statusnya masih Presiden.
Namun sebentar lagi, Joe Biden akan menggantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. Dengan lengsernya Trump, kebiasaannya melanggar kebijakan Twitter serta peringatan dari Twitter yang sudah disampaikan itu, bisa jadi akunnya takkan ada lagi di masa depan.
(fyk/fay)