Sistem 'Kerja Rodi' 996 Diprotes Generasi Muda China
Hide Ads

Sistem 'Kerja Rodi' 996 Diprotes Generasi Muda China

Fino Yurio Kristo - detikInet
Senin, 04 Jan 2021 18:50 WIB
Ilustrasi startup
Ilustrasi. Foto: Oli Scarff/Getty Images
Beijing -

Sistem kerja 996 cukup membudaya di China, khususnya pada generasi lama dan di perusahaan teknologi. Sesuai namanya, karyawan bekerja dari pukul 9.00 pagi sampai pukul 21.00 malam selama 6 hari seminggu. Namun belakangan, para karyawan muda cukup banyak yang protes.

Dipicu oleh pandemi Corona yang berdampak pada ekonomi, 'pemberontakan' Gen Z pada sistem 996 marak mulai tahun kemarin. Sebagian dari mereka menolak kerja lembur, kerja standar saja, sering pergi ke toilet dalam waktu lama, atau main ponsel dan baca novel saat bekerja.

Dikutip detikINET dari South China Morning Post, Senin (4/1/2021) mereka menyebut kelakuan itu sebagai pemberontakan diam-diam pada sistem 996. Terlebih mereka mengaku kecewa terhadap jumlah gaji yang tidak cukup untuk mewujudkan mimpi besar seperti membeli rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya melakukannya tiap hari dan senang saja. Kenapa bos saya cuma memberi 1 sen dan berharap saya memberikan 10 sen usaha dari saya?" tulis netizen di Weibo, media sosial besar di China.

Gerakan kritik sistem kerja 996 ini salah satunya dipelopori oleh netizen bernama Massage Bear. "Seberapa keras kalian bekerja tergantung pada seberapa banyak uang yang kalian terima," tulisnya.

ADVERTISEMENT

"Sekali kalian kerja keras, kolega akan sial. Karena bos kalian tahu kalian bisa melakukan pekerjaan tiga orang. Maka pada akhirnya, gaji kalian takkan dinaikkan tapi bos akan terus meminta bekerja sekeras itu," tambahnya.

Jennifer Feng selaku chairman 51job.com menyatakan fenomena seperti itu cukup wajar. Sebabnya, pendapatan atau gaji makin tidak sesuai ekspektasi sehingga karyawan makin malas.

"Menurut penelitian kami, gaji yang ditawarkan perusahaan China naik 2% rata-rata di 2020, dengan separuh perusahaan tidak meningkatkan gaji," katanya, menambahkan kondisi itu kemungkinan akan bertahan sampai 3 tahun ke depan. Sistem kerja 996 pun jadi diprotes.

Dia menambahkan, karyawan yang lahir tahun 1970-an atau 1980-an masih mengikuti tradisi lama, yaitu bekerja keras dan gigih, sedangkan mereka yang lahir di tahun 1990-an kemungkinan punya filosofi berbeda.

"Mereka akan keluar kerja jika tidak suka, dengan dukungan finansial dari orang tua yang lebih kuat dari generasi sebelumnya," papar dia.

Pembicaraan mengenai sistem kerja 996 juga sempat panas pada tahun 2019. Awalnya ketika itu, protes dilayangkan di komunitas Github dengan banner 996.ICU. "Dengan mengikuti jadwal kerja 996, kalian berisiko menuju ICU," tulis deskripsinya, merujuk pada ruang gawat darurat di rumah sakit.

Pro kontra pun juga bermunculan saat itu. Jack Ma sampai angkat bicara di mana ia mendukung sistem kerja 996, bahkan lebih. Malah dia mendorong karyawan Alibaba melakukannya.

"Mampu untuk bekerja 996 adalah kebahagiaan. Jika kalian mau gabung Alibaba, kalian perlu siap kerja 12 jam sehari, jika tidak buat apa bergabung," tulis Ma di media sosial Weibo.

Akan tetapi cukup banyak yang kecewa dengan pernyataan Jack Ma. Sebabnya, penerapan pola kerja 996 dipandang tidak sehat dan sudah lama dikeluhkan, apalagi jika tanpa kompensasi yang pantas.

"Penuh omong kosong dan bahkan tak disebutkan apakah perusahaan menyediakan kompensasi lembur untuk jadwal 996," sebut sebuah komentar.