Karena Kasus Jack Ma, Anak Muda Ini Jadi Terkaya ke-2 di China
Hide Ads

Karena Kasus Jack Ma, Anak Muda Ini Jadi Terkaya ke-2 di China

Rachmatunnisa - detikInet
Jumat, 01 Jan 2021 16:55 WIB
colin huang
Karena Kasus Jack Ma, Anak Muda Ini Jadi Terkaya ke-2 di China. Foto: dok. Forbes
Jakarta -

Pendiri Pinduoduo Colin Huang menyalip pendiri Alibaba Group Holding Jack Ma dan pemilik Tencent Holdings Pony Ma Huateng menjadi orang terkaya kedua di China. Kekayaan bersihnya saat ini tercatat sebesar USD 63,1 miliar menurut Bloomberg Billionaires Index.

Saham Pinduoduo yang terdaftar di Nasdaq naik 7,77% pada Rabu (30/12) di New York, mengangkat kapitalisasi pasarnya menjadi hampir USD 220 miliar. Selama dua hari berturut-turut, e-commerce yang baru berusia lima tahun itu melampaui nilai USD 200 miliar.

Kekayaan Huang saat ini berada di urutan kedua di China setelah Zhong Shanshan, pemilik perusahaan air kemasan Nongfu Spring yang baru saja menyelesaikan IPO di Hong Kong senilai HKD 677 miliar pada September 2020.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari South China Morning Post, sejak pemerintah China menindak aksi monopoli "platform ekonomi" di awal November, nasib perusahaan yang menjalankan e-commerce, pengiriman, dan platform sosial terbesar di negara itu berada dalam ketidakpastian.

Regulator telah mengambil tindakan terhadap beberapa perusahaan teknologi terbesar di China. Bulan ini saja, pemerintah China sudah mendenda raksasa Alibaba dan China Literature yang dinaungi Tencent atas akuisisi yang tidak dilaporkan.

ADVERTISEMENT

Keduanya juga mulai diselidiki terkait dugaan praktik bisnis monopoli yang mengharuskan pedagang hanya memilih satu platform e-commerce sebagai saluran distribusi eksklusif mereka.

Kasus ini berdampak pada saham Alibaba yang terdaftar di bursa New York anjlok lebih dari 23% sejak awal November. Tencent pun mengalami hal serupa, sahamnya di bursa Hong Kong turun 6,2% dari 2 November (hari pertama perdagangan di bulan November) hingga penutupan perdagangan pada tengah hari pada malam Tahun Baru di Hong Kong.

Saham raksasa layanan on-demand China Meituan juga jatuh pada awal November setelah draf pedoman antimonopoli Beijing diumumkan. Namun untungnya Meituan cepat pulih dan ditutup pada harga yang sama pada Kamis (31/12) seperti pada 2 November.

Huang pada Juli 2020 secara mengejutkan melepaskan jabatannya sebagai CEO Pinduoduo. Tak hanya mundur, Huang juga melepaskan kepemilikan perusahaannya sebesar USD 14,3 miliar sehingga saham kepemilikannya di Pinduoduo yang tadinya 43,3% kini menjadi 29,3% saja. Meski demikian, Huang masih mempertahankan posisinya sebagai ketua dewan dan punya hak suara mayoritas perusahaan sebesar 80,7%.

Meski terbilang masih muda, 41 tahun, Huang merasa perlu menyiapkan regenerasi perusahaan. Itulah alasan dirinya melepaskan jabatan CEO. Posisi yang ditinggalkannya kini beralih ke tangan Chen Lei yang sebelumnya menempati peran sebagai Co-Founder dan CTO Pinduoduo.

"Saya mengambil langkah mundur dari manajemen sehari-hari yang terkait operasional perusahaan dan bekerja dengan tim yang relevan dan dewan direksi pada strategi jangka panjang dan struktur perusahaan kami," ujarnya saat itu.

"Saya berharap bahwa melalui perubahan manajemen, kita dapat secara bertahap menyerahkan lebih banyak tugas dan tanggungjawab manajerial kepada kolega muda kita, memberi ruang, dan peluang bagi tim untuk tumbuh dan mendorong Pinduoduo jadi perusahaan yang lebih matang dengan kewirausahaan yang berkelanjutan," tambahnya.




(rns/rns)