Ninja Xpress meluncurkan program pelatihan untuk UKM agar bisa tetap bertahan di tengah pandemi. Program bernama Aksilerasi ini ditujukan untuk mempercepat kapasitas dan kapabilitas UKM untuk tetap bisa bersaing di era ekonomi digital.
Ini adalah program pelatihan UKM kedua yang dilakukan oleh Ninja Xpress. Sebelumnya mereka telah mengadakan program Ninja Academy yang diselenggarakan pada tahun lalu.
"Yang membedakan Ninja Academy dan Aksilerasi ini sangat fokus pada kualitas hasil binaan dibanding kuantitas. Di Aksilerasi ini kita bagi UKM-UKM itu sesuai klaster mereka, stage bisnis mereka," kata Country Head Ninja Xpress Ignatius Eric Saputra dalam konferensi pers virtual, Kamis (24/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang biasa disapa Eric ini mengatakan program Ninja Academy dulunya diikuti 2.000 peserta UKM. Sedangkan untuk program Aksilerasi diikuti oleh 20 peserta dengan 10 mentor yang akan memberikan materi pembelajaran dari berbagai bidang.
CMO Ninja Xpress Andi Djoewarsa mengatakan peserta Aksilerasi akan dibagi menjadi tiga klaster. Klaster-klaster ini dibagi sesuai dengan omset, followers di media sosial, dan kebutuhan manajemen masing-masing UKM.
Program pelatihan yang diberikan di tiap klaster juga berbeda sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya untuk klaster C yang memiliki omset di bawah Rp 500 juta dan followers media sosial di bawah 5.000 akan mendapatkan pelatihan literasi keuangan, digital marketing, dan workshop inovasi dan kreativitas untuk meningkatkan keuntungan.
Peserta program Aksilerasi akan mendapatkan pelatihan dari 10 mentor dari berbagai bidang. Pelatihan ini tidak hanya soal cara mengembangkan bisnis tapi juga akan ada program pengembangan diri untuk pemilik bisnis.
Baca juga: Shopee: Lebih Dari 90% Merchant dari UMKM |
Program ini akan dilakukan secara online dengan durasi empat bulan. Setelah program Aksilerasi selesai, Ninja Xpress tetap akan memonitor dan mendampingi para pesertanya.
"Setelah program ini kita akan melihat dan memonitor hasilnya seperti apa. Tidak hanya itu kita akan terus menyediakan wadah bagi lulusan-lulusan pertama ini untuk tetap bisa berkonsultasi dan berkomunikasi dengan mentor-mentor kami," kata Andi dalam kesempatan yang sama.
"Untuk yang berikutnya kita akan coba dengan skala yang lebih besar dengan waktu program yang sama dan kita akan terus monitor," pungkasnya.
(vmp/fyk)