Urusan Hadi Pranoto dan video YouTube-nya bersama musisi Anji makin panjang. YouTube sampai buka suara dan publik mencari tahu fakta soal obat herbal Corona.
Ada banyak perkembangan yang terjadi terkait Hadi Pranoto, terutama dilihat dari sisi sains dan fenomena media sosial. Dihimpun detikINET, Rabu (9/4/2020) inilah perkembangan cerita yang perlu Anda ketahui:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Konfirmasi obat itu adalah Bio Nuswa
Setelah Kemenristek berkomentar soal Hadi Pranoto dan menegaskan tidak mendukungnya, publik jadi lebih tahu soal obat herbal yang diklaim menyembuhkan COVID-19. Obat ini adalah Bio Nuswa yang diperkenalkan oleh Laskma TNI Dr Suradi AS.
Kepada detikINET, Hadi membenarkan kalau itu Bio Nuswa. Menurut Hadi, dia dan Suradi memang satu tim.
"Iya memang satu tim. Saya kepala risetnya, Pak Suradi salah satu timnya. Risetnya sudah lama, bukan cuma satu item saja. Kalau didaftarkannya baru 2020," kata Hadi.
2. Soal publikasi ilmiah dan membantah hoax
Hadi berkelit ketika ditanya detikINET soal publikasi ilmiah. Dia mengatakan ada, tapi tidak mau menyebutkan dimana atau jurnal apa. Publikasi menurut dia adalah dari orang-orang yang sudah mencoba obatnya dan dirinya lebih fokus mengurusi kesembuhan orang.
"Publikasi tentu ada, tapi kami lebih concern untuk membantu orang-orang. Publikasi ada di banyak tempat, tapi yang penting hasil dari BPOM ada," kilahnya.
Sementara, upaya membawa Hadi dan Anji ke ranah hukum terus berlanjut. Namun tampaknya Hadi mengambil posisi membela diri. Menurutnya tidak ada kebohongan pada dirinya.
Hadi mengatakan video Youtube-nya bersama Anji bukanlah konten hoax. Pun Hadi membenarkan ada pasien di Wisma Atlet mencoba obat herbalnya supaya sembuh dari COVID-19.
"Yang dilaporkan ini apa? Barang herbalnya ada, orang yang diobati ada. Yang dibilang hoax ini apa?" kata Hadi Pranoto.
3. YouTube sampai buka suara
Pihak YouTube pun buka suara perihal langkah mereka menghapus video Anji dengan Hadi Pranoto. Dalam pernyataannya, YouTube menyebut tujuan mereka adalah meminimalisir penyebaran informasi berbahaya di masa pandemi Corona saat ini.
Youtube memiliki kebijakan untuk melarang video dengan tayangan yang mempromosikan metode medis yang belum terbukti kebenarannya. Daftar yang tidak boleh dilakukan ada banyak. Dengan demikian, video Anji bersama Hadi Pranoto masuk kategori tersebut.
4. Kritik dari pengamat
Masalah ini pun jadi sorotan para pengamat. Pengamat media sosial Enda Nasution melihat kasus video Anji dan video prank daging kurban, adalah contoh dimana pembuat konten memilih isu kontroversial atau perbuatan tidak terpuji sebagai jalan pintas mencari popularitas. Untuk saat ini, sanksi sosial dan pelaporan hukum menurut Enda bisa memberikan efek jera.
"Ucapan dan konten kalian bisa mencelakakan diri sendiri, tapi yang paling bahaya bisa juga mencelakakan orang lain, bahkan menimbulkan kerugian materi, bahkan korban jiwa," pesan Enda untuk para influencer.