Mesin Pencarian Google Hadirkan Survei Kesehatan Mental
Hide Ads

Mesin Pencarian Google Hadirkan Survei Kesehatan Mental

Josina - detikInet
Minggu, 31 Mei 2020 08:37 WIB
Ilustrasi Google, ilustrasi YouTube, dan ilustrasi Facebook
Mesin Pencarian Google Hadirkan Survei Kesehatan Mental. (Foto: Andhika Prasetia)
Jakarta - Google ingin membantu penggunanya yang mengalami gangguan terkait kecemasan untuk mendapatkan dukungan. Di Amerika Serikat sendiri ada sekitar 48 juta orang dewasa yang mengalami kehidupan dengan gangguan kecemasan.

Lewat mesin pencariannya akan memungkinkan penggunanya khususnya di Amerika serikat untuk menyelesaikan kuesioner Generalized Anxiety Disorder-7 (GAD-7) dari rumah.

Dilansir detiKINET dari Engadget begitu pengguna mencari informasi terkait kecemasan maka mereka akan melihat sebuah survei dengan tujuh pertanyaan yang muncul di dalam panel pengetahuan, bagian dari antarmuka platform yang menyoroti beberapa fakta lebih relevan terkait permintaan dalam pencarian tersebut.


Survei yang divalidasi secara klinik ini mencakup beberapa pertanyaan yang mungkin kerap ditanyakan dari petugas kesehatan pada pasien. Survei ini dirancang untuk memberikan perspektif kepada mereka yang merasa cemas mengenai bagaimana gejala mereka dbanding dengan yang dialami oleh orang lain.

Panel pengetahuan juga akan menampilkan informasi mengenai gejala dan perawatan terkait kecemasan. Google bermitra dengan Alliance on Mental Illness (NAMI), salah satu organisasi kesehatan mental terbesar di Amerika Serikat.

Organisasi ini dengan cepat menunjukkan Google tidak akan mengumpulkan atau membagikan salah satu kuesioner yang diisi orang. Ini adalah ketiga kalinya mereka bekerjasama demi memberikan pengguna akses ke informasi dan dukungannya

Selain itu pengguna juga akan menemukan kuisioner yang dirancang untuk membantu para penderita depresi atau PTSD. Survei itu dilakukan pada waktu yang bersamaan dengan berbagai perusahaan teknologi lainnya, termasuk Snapchat dan Facebook.

Google berharap dengan seiringnya waktu bisa membuat sumber daya terbaru ini tersedia di negara lain.


(jsn/fay)