Putra Mahkota Arab Mohammed bin Salman (MBS) disebut meretas ponsel milik orang terkaya di dunia Jeff Bezos menggunakan pesan WhatsApp. Namun, Arab Saudi telah secara tegas membantah tuduhan tersebut.
Menurut laporan The Guardian, peretasan tersebut terjadi pada Mei 2018. Kala itu Bezos menerima pesan WhatsApp terenkripsi dari nomor yang digunakan sang Putra Mahkota.
Akan tetapi masih banyak pertanyaan mengenai hal tersebut antara lain berikut ini sebagaimana dikutip dari Business Insider:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sifat data yang diambil dari telepon Bezos tidak diketahui, menurut laporan The Guardian. Sementara itu, sebuah laporan berikutnya dari Financial Times mengutip dari investigasi Bezos sendiri mengenai masalah ini menunjukkan bahwa pelanggaran itu cukup besar dan memungkinkan peretas untuk mengakses puluhan gigabyte.
2. Video apa yang disebut-sebut dikirimkan ke Bezos?
Kemungkinan video yang dikirimkan berisi malware, namun belum diketahui secara pasti apa isi video tersebut. Laporan The Guardian menyebutkan sebuah analis forensik digital mendapati bahwa 'sangat mungkin' telepon genggam Bezos di-hack setelah ia mengklik file video 'terinfeksi' yang dikirimkan kepadanya dari akun WhatsApp MBS.
>> baca selanjutnya
Ponsel Jeff Bezos disebut-sebut diretas melalui pesan yang dikirimkan dari WhatsApp. Foto: Reuters
|
3. Apakah betul dikirimkan oleh MBS?
Apakah bin Salman yang mengirimkan? Tidak jelas. Sementara laporan The Guardian mengatakan video itu dikirim dari akun WhatsApp pribadi bin Salman, itu belum benar-benar membuktikan bahwa sang putra mahkota yang mengirim video tersebut.
4. Apakah perusahaan cybersecurity Israel NSO Group ada kaitannya?
Belum tahu. Tetapi perusahaan keamanan siber Israel, NSO Group memang memiliki sejarah penjualan perangkat lunak spyware Pegasus yang meretas ponsel menggunakan WhatsApp.
Satu yang jadi catatan, perusahaan itu pernah dikaitkan dengan dugaan pembunuhan terhadap wartawan Washington Post, Jamal Khashoggi.
Sebuah gugatan yang diajukan oleh Omar Abdulaziz, menuduh NSO membantu pemerintah Arab Saudi memata-matai komunikasinya dengan jurnalis Washington Post, Jamal Khashoggi yang terbunuh pada Desember 2018. Namun NSO membantah semua tuduhan tersebut.