Grup WhatsApp
Dalam melakukan kejahatan, Reynhard Sinaga ternyata menyempatkan diri untuk saling bertukar pesan di grup WhatsApp dengan teman-temannya.
Hal ini terungkap dalam sidang pengadilan di Manchester. Teman-teman gay yang tergabung di grup WhatsApp itu tak tahu bahwa yang diperbuat Reynhard merupakan bentuk kejahatan perkosaan. Mereka mengira kalau Reynhard adalah semacam Lothario, sebutan untuk pria yang jago merayu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat itu, Reynhard hanya tertawa sambil mengambil foto korban yang ia temukan sebelum dibius olehnya. "Hahahah. Maksudnya, seperti ini?" jawab pria 36 tahun tersebut. "Selalu ada yang baru," respon dari teman Reynhard.
Korban yang saat itu diketahui berusia 21 tahun berhasil dibujuk Reynhard untuk berkunjung ke apartemennya. "Dia konyol, seperti khas para pemuda," kata dia. "Dia memiliki aksen selatan maskulin yang indah," tambahnya.
Lewat grup aplikasi pesan milik Facebook itu juga, Reynhard mengisahkan tentang pengalaman dirinya melewati tahun baru 2015 lalu. "Saya tidak mendapatkan ciuman Tahun Baru, tetapi saya telah mendapatkan hubungan seks pada 2015," imbuhnya.
Dalam obrolan di grup WhatsApp ini pula, Reynhard mengungkapkan Manchester merupakan sebuah kota yang magis. "Kota romansa gay," sebut pria berkacamata ini.
Mengetahui Reynhard sering bergonta-ganti pasangan dengan mudah, teman-teman di grup WhatsApp tergerak untuk meminta rahasianya. Bahkan, Reynhard berani menyebutkan minuman racikannya yang ternyata diam-diam memakai obat GHB yang membuat korban tidak sadar. "Satu tetes seharusnya sudah cukup," ungkap Reynhard.