Kisah Elon Musk Nyaris Tekor Gara-gara SpaceX
Hide Ads

Kisah Elon Musk Nyaris Tekor Gara-gara SpaceX

Fino Yurio Kristo - detikInet
Sabtu, 21 Des 2019 23:01 WIB
Foto: istimewa


Pada saat itu, ia mengaku hanya memiliki USD 40 juta. Dirinya dibuat pusing bagaimana uang itu harus digunakan, karena langkah apapun seakan membawanya menuju kehancuran.

"Aku bisa menempatkan semua uang itu ke satu perusahaan dan yang satunya akan mati. Atau, bisa membaginya secara rata untuk SpaceX dan Tesla, lalu kemudian keduanya akan benar-benar mati," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada akhirnya, aku menempatkan uangnya secara merata ke SpaceX dan Tesla, karena membangun sesuatu ibarat memiliki bayi, tidak bisa memilih. Untungnya keduanya bisa melewati masa sulit hingga saat ini," lanjutnya.

Masa-masa sulit telah terlampaui, SpaceX kini jadi perusahaan antariksa yang disegani. Banyak prestasi sudah ditorehkan oleh SpaceX dan mereka telah beberapa kali memenangkan kontrak dari NASA sejak berdirinya.

Kisah Elon Musk Nyaris Tekor Gara-gara SpaceXFoto: istimewa

Prestasi itu antara lain jadi perusahaan swasta pertama yang mengirim pesawat ke International Space Station (ISS), hingga yang pertama juga meluncurkan roket Falcon 9 ke orbit dan kembali mendarat ke Bumi dengan selamat.

Ribuan satelit siap mereka luncurkan hingga 2024. November 2016, SpaceX mendaftarkan perencanaan peluncuran 4.425 satelit kepada Federal Communications Commission.

Tapi ambisi besar Elon bukan sebatas itu. Ia meyakini teknologi SpaceX adalah kunci kolonisasi manusia di planet Mars. Menurutnya, manusia tak boleh tinggal selamanya di Bumi atau terancam kepunahan.


SpaceX mengembangkan mesin roket sangat powerful sehingga nantinya bisa mencapai Mars dan mengantar sampai sejuta orang ke sana dalam 50 sampai 100 tahun ke depan.

Dia menambahkan kunci untuk membuat roket yang bisa dipakai berulang kali adalah mencari cara memproduksi bahan bakar di Mars. Sehingga pesawat dapat digunakan lagi untuk kembali ke Bumi. Good luck, Elon.
(fyk/afr)