Dunia Berubah, Influencer Masih Sakti Nggak Sih?
Hide Ads

Dunia Berubah, Influencer Masih Sakti Nggak Sih?

Fitraya Ramadhanny - detikInet
Kamis, 14 Nov 2019 18:15 WIB
Foto: DW (SoftNews)
Jakarta - Sosok influencer dianggap penting dalam promosi di dunia maya. Namun dunia berubah, apakah influencer kini masih sakti?

Menurut PR Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto, saat ini influencer perlahan berubah. Jumlah banyaknya follower, bukan lagi ukuran utama.

"Ada micro influencer dengan follower puluhan ribu dan nano influencer dengan follower ribuan. Masing-masing ada kelebihannya," kata Aryo dalam acara Social Media Week di Senayan City, Jakarta (14/11/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Oppo sendiri memanfaatkan influencer sesuai kebutuhannya. Influencer besar bagus untuk mempromosikan produk, sementara influencer kecil punya keunggulan dalam interaksi.

Untuk influencer besar, Oppo mencari sosok yang bersih dan bebas dari pemberitaan miring. Oppo cari influencer besar yang clean dan punya persepsi baik di masyarakat.

"Yang sukses itu Raisa, sampai orang bilang mau beli ponselnya Raisa, padahal itu smartphone-nya Oppo," kata Aryo.

Influencer Masih Sakti Nggak Sih?Foto: detikINET/Fitraya Ramadhanny


Namun, influencer besar sudah jarang membuat interaksi dengan netizen. Itulah makanya dibutuhkan micro dan nano influencer.

"Kita cari yang bisa interaksi. Micro influencer banyak dipakai saat launching. Kita bikin keramaian di medsos. Mereka bisa bikin berisik dan setelah event, mereka terus meramaikan tanpa kita minta," ujarnya.

Kegiatan dan tema yang paling menarik untuk pasar smartphone adalah traveling. Dari sini Oppo bisa memposisikan diri sebagai smartphone dengan hasil foto dan video yang oke mendokumentasikan kegiatan traveling.



Untuk itu Oppo pun menggandeng bukan cuma influencer tapi juga jurnalis foto. Ini karena Oppo ingin dikenal bukan cuma sebagai smartphone untuk selfie tapi kebutuhan lainnya. Aneka kebutuhan konsumen ini yang dijaring Oppo dengan aneka survei untuk mengembangkan produk baru.

"Waktu bikin produk, kita bikin survei dulu. Kita tanya platform apa yang mau dicoba, semua bilang Instagram untuk foto. Kegiatannya apa? Traveling," kata Aryo menceritakan lahirnya Oppo F1 dan Oppo Reno2.

Influencer juga penting bagi maskapai AirAsia. Social Media Excecutive AirAsia Indonesia, Aris Abdul Azis mengatakan jumlah pengguna AirAsia tetap tumbuh meskipun mereka sudah tidak berjualan di aplikasi traveling ternama. Itu karena mereka bisa menjaga top of mind konsumen dengan berbagai strategi melibatkan influencer.



"Dari influencer itu kita ingin engagement. Micro influencer itu sama teman-teman dan follower lebih banyak bantu kita campaign tanpa kita minta," kata Aris.

Influencer yang berkualitas meskipun sedikit, menurut Aris lebih baik dari pada banyak influencer. Saat terjadi masalah besar seperti insiden kecelakaan, influencer punya fungsi yang berbeda dengan humas.

"Influencer nggak kita minta bilang aman, tapi bicara soal traveling saja. Soal krisis itu lebih banyak di humas untuk tugasnya. Beda sama influencer," kata Aris.," kata Aris.


(agt/fyk)