Apa saja? Berikut di antaranya yang dihimpun detikINET dari berbagai sumber:
Skandal Alipay
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk memenuhi aturan itu, Alipay direstrukturisasi menjadi perusahaan domestik yang dikontrol dan dimiliki oleh Jack Ma. Transfer kepemilikan itu menjadi kontroversial karena Yahoo dan Alibaba selaku pemegang saham terbesar Alibaba dan juga mengendalikan Alipay tidak diberi informasi apapun soal itu.
Ma banyak dikritik karena aksinya dianggap mencederai kepercayaan investor mancanegara. Sampai sekarang, insiden itu masih menyisakan misteri karena tidak ada penjelasan yang memadai mengenai aksi diam-diam Jack Ma.
Baca juga: Perjalanan Jack Ma Membuat Alibaba Meraksasa |
Ada yang menganggap Ma memang tidak akur dengan Yahoo yang terbukti kemudian Alibaba membeli kembali saham yang dibeli oleh Yahoo. Pada Juli 2011, pihak-pihak yang berkepentingan duduk bersama dan masalah tersebut dianggap sudah selesai.
"Alibaba Group dan pemegang saham besarnya, Yahoo dan Softbank, berkomitmen melakukan negosiasi untuk menyelesaikan isu terkait Alipay untuk kepentingan semua pihak," demikian pernyataan Alibaba kala itu.
(ke halaman selanjutnya)
Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat
Foto: istimewa
|
Jack Ma pernah mengeluarkan pernyataan kontroversial soal itu. "Masalahnya adalah produk palsu saat ini kualitasnya lebih baik dan harganya lebih bagus ketimbang aslinya. Barang-barang itu berasal dari pabrik yang sama, dengan material yang persis sama," sebut Jack.
"Kami memang harus melindungi properti intelektual, kami harus melakukan apapun untuk menghentikan barang palsu, namun para OEM membuat produk dan harga lebih baik," tambahnya.
Pernyataan itu dikecam sana-sini sehingga akhirnya Jack Ma pun meralat ucapannya. "Saya tak akan memberi toleransi bagi siapapun yang melanggar properti intelektual milik orang lain," ujarnya beberapa waktu kemudian.
Alibaba pun pernah digugat perusahaan fashion Prancis, Kering, yang menjual produk mewah seperti Gucci dan Yves Saint Lauren menggugat Alibaba karena dinilai mendorong penjualan barang bajakan dan mengambil untung besar.
Ekspansi Internasional Tersendat
Foto: Reuters
|
Awal 2018, Ant Financial Service Group, perusahaan di bawah komando Jack Ma berniat mengakuisisi MoneyGram. Namun aksi tersebut diblok oleh pemerintahan Donald Trump.
Ant Financial pada tahun 2017 sebenarnya telah sepakat menggelontorkan uang USD 1,2 miliar atau di kisaran Rp 16,1 triliun untuk membeli MoneyGram. MoneyGram diketahui beroperasi di 200 negara.
CEO MoneyGram, Alex Holmes, mengatakan perusahaannya gagal mendapat persetujuan dari Committee on Foreign Investment, regulator yang berwewenang menangani akuisisi itu. Alasannya terkait keamanan nasional di mana data MoneyGram dikhawatirkan dipakai untuk memata-matai warga AS.
"Meskipun kami sudah mengupayakan yang terbaik untuk bekerja sama secara kooperatif dengan pemerintah AS, menjadi jelas sekarang bahwa merger ini tidak akan disetujui," sebut Alibaba.
Dukungan Pada Sistem Kerja 996
Foto: GettyImages
|
"Secara pribadi, aku yakin adalah berkah jika bisa bekerja 996 karena banyak perusahaan dan individu yang ingin bekerja 996 tidak mendapatkan kesempatan itu," kata dia.
"Seandainya kalian tidak bekerja 996 saat masih muda, kapan kalian akan melakukannya?" kata pria yang rencananya pensiun dari Alibaba tahun ini.
Jack Ma kemudian sedikit melunak. "996 yang nyata harus menghabiskan waktu untuk belajar, berpikir dan mengembangkan diri. Orang yang mengikuti 996 harus menemukan passion di sana dan kebahagiaan mereka di samping uang," tulisnya dalam komentar terbaru.
Orang terkaya di China ini menambahkan masalah 996 takkan eksis jika karyawan suka dengan pekerjaannya. "Jika kalian menemukan pekerjaan yang kalian sukai, masalah 996 tidak ada. Jika kalian tidak menyukainya, setiap menit bekerja adalah siksaan," imbuh dia.