HUT RI, Driver Gojek dari Sabang-Merauke Upacara Bendera di Cibubur
Hide Ads

HUT RI, Driver Gojek dari Sabang-Merauke Upacara Bendera di Cibubur

Akfa Nasrulhak - detikInet
Senin, 19 Agu 2019 10:42 WIB
Foto: Akfa Nasrulhak/detikcom
Jakarta - Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-74 Republik Indonesia, Gojek bersama ribuan mitranya menyelenggarakan Festival Merah Putih Mitra Gojek secara serempak di 256 kota dan Kabupaten se-Indonesia.

Perayaan Festival Merah Putih mitra Gojek di area Jabodetabek digelar di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka (Buperta) Cibubur, Sabtu (17/8/2019). Lebih dari 11 ribu mitra Gojek dari Sabang sampai Merauke berkumpul untuk memperingati HUT ke-74 RI sambil mengenakan atribut baru. Acara diawali upacara bendera dan dilanjutkan dengan festival hiburan.

Chief Operations Officer Gojek Hans Patuwo, sebagai inspektur upacara, menyampaikan bahwa melalui kemitraan yang telah terjalin, Gojek dan mitra menjadi teladan sekaligus pelopor layanan berbasis digital di Indonesia yang telah membantu jutaan masyarakat Indonesia menyelesaikan permasalahan sehari-hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berawal dari sebuah layanan melalui telepon, atau call center. pada 2010 dengan 20 mitra, kini Gojek dan mitra driver telah berevolusi menjadi super app andal. Kini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di mana pun dan kapan pun dengan lebih dari 2 juta mitra driver, dan 400 ribu merchant merasakan dampak sosial sejak kehadiran Gojek melalui aplikasi pada 2014," ujar Hans, di sela-sela Festival Merah Putih, Sabtu, (17/8/2019).




Menurut Hans, sesuai dengan tema kemerdekaan tahun ini, SDM Unggul Indonesia Maju, mitra Gojek adalah penggerak ekonomi digital yang berani menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi, untuk naik kelas bersama ekosistem Gojek. Mitra Gojek telah berhasil memanfaatkan teknologi, sehingga karya anak bangsa dipandang di panggung internasional.

"Perjuangan Gojek bersama bapak-bapak dan ibu-ibu, masih akan terus berlanjut. Di masa sekarang, kita harus bisa memaknai dan terus mengisi kemerdekaan dengan membangun diri untuk terus beradaptasi di era teknologi, dan memberikan dampak sosial yang semakin besar untuk Indonesia," ujarnya.

Senior Manager Corporate Affairs Gojek, Alvita Chen menambahkan, dalam perayaan festival ini pula dilibatkan mitra driver sebagai panitia pelaksana. Bahkan, putra dan putri dari para driver turut tampil sebagai pengisi acara, seperti dalam pagelaran adat Banten, yakni debus.

"Jadi ada mitra yang langsung ikut jadi panitia dari acara ini. Tujuan acara ini adalah mitra bisa sama-sama merasakan kebanggaan bahwa selama 9 tahun bersama Go-Jek, mereka itu sudah menjadi bagian yang penting dari masyarakat Indonesia. Dan ini sesuai dengan tema dirgahayu Indonesia tahun ini yaitu SDM Unggul, Indonesia Maju," ujarnya.

Salah seorang driver Gojek angkatan pertama, Yasin (50), menceritakan pengalamannya bersama Gojek. Ia telah bergabung sejak pertama kali Gojek berdiri, yakni pada 2010 sebagai layanan call center.




"Saya gabung di Gojek sebelum aplikasi, itu masih pakai Esia. Dari 20 orang itu sampai merembet banyak. Dulu kantornya kecil sekali dan masih sangat manual. Jadi kalau ada order jarak 10 km, kita yang ditelepon. Ambil order itu, baru di sms," ujarnya.

Menurut Yasin, sejauh ini Gojek sudah berkembang sangat bagus dengan adanya aplikasi dengan berbagai macam inovasi. Tidak seperti dulu yang bisa terjadi kesalahan order, sehingga memerlukan konfirmasi berkali-kali.

"Dengan adanya Gojek ini, masyarakat pinggiran menjadi terkenal, dengan pendapatannya yang sangat menarik. Dulu, waktu Gojek sedang booming, waktu ada promo Rp 10 ribu ke mana aja, sehari ada yang dapat sampai Rp 1,2 juta," tambahnya.





(prf/krs)