Dalam pernyataan resminya, Department of Defense (DoD) -- Departemen Pertahanannya AS -- mengkonfirmasi bahwa USS Boxer, yang tengah melindat di Selat Hormuz didekati oleh sebuah drone sayap tetap sampai jarak yang dianggap membahayakan, dan memaksa kru kapal mengambil tindakan defensif.
Meski pihak Iran menepis tudingan tersebut, hal ini tak menutupi fakta bahwa USS Boxer memang mempunyai sistem pertahanan anti drone baru yang bernama MRZR LMADIS, atau kepanjangannya adalah Light Marine Air Defense Integrated System.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
MRZR LMADIS adalah sebuah sistem yang terdiri dari dua kendaraan. Yaitu satu merupakan 'command node' dan yang satunya adalah 'sensor node' Kendaraan tersebut dilengkapi dengan sensor radar, kamera, dan pendeteksi sekaligus pengacau (jammer) frekuensi radio.
Insiden ini terjadi sebulan setelah militer Iran menembak jatuh drone mata-mata milik AS di area yang sama, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Senin (22/7/2019).
Militer AS beberapa tahun belakangan mulai membangun sistem pertahanan baru setelah semakin banyaknya drone komersial murah beredar di pasaran. Dan sistem anyar tersebut disebut sebagai cara murah untuk mengatasi ancaman dari drone ketimbang menggunakan misil yang harganya mahal.
Beberapa tahun lalu, sebelum punya sistem pertahanan ini, AS pernah menggunakan misil Patriot seharga USD 3 juta untuk menjatuhkan sebuah drone yang harganya tak lebih dari USD 200.
Sebelumnya, militer AS juga sudah melakukan sejumlah eksperimen terkait penggunakan senjata jenis baru untuk melawan drone dan misil. Contohnya adalah Tactical High Power Microwave Operational Responder (THOR) yang dedesain untuk menjatuhkan sekelompok drone sekaligus.
Baca juga: Ini THOR, Senjata Rahasia Militer AS |
(asj/krs)