Beasiswa yang ditawarkan oleh Binar Academy memang merupakan salah satu daya tariknya. Sekolah coding ini bahkan telah memiliki 10.000 murid yang terdaftar, tapi mereka masih harus antre hingga April 2019 untuk mulai belajar karena keterbatasan tempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satunya cara kita bikin sebuah ekosistem. Dengan ekosistem inilah kita bisa sustain bisnis kita," jelas CEO Binar Academy Alamanda Shantika, saat Grand Launching Binar Academy di BSD City, Tangerang Selatan, Rabu (12/12/2018).
"Contohnya Binar Career Hub, yang punya uang kan para korporasi, para startup yang mau menghire student kita. Jadi kita tidak bebankan biaya sekolah mereka itu ke murid tapi kita bebankan biaya itu ke perusahaan yang membutuhkan mereka," sambungnya.
Wanita yang biasa dipanggil Ala ini menambahkan, perusahaan dan startup yang tertarik dengan murid mereka kemudian membayar talent fee. Biaya inilah yang kemudian digunakan untuk beasiswa bagi murid di batch berikutnya.
Selain itu, semakin berkembangnya Binar Academy juga menarik perhatian mitra yang ingin berkolaborasi dan memberikan donasi. Dengan dibukanya kampus baru ini, Binar Academy juga memperkenalkan dua program berbayar yaitu Binar Plus dan Binar Masterclass.
"Kita punya Masterclass, ini juga program berbayar yang juga ikut mensubsidi program scholarship kita. Jadi ini menyasar golongan profesional, orang-orang yang sudah bekerja," pungkasnya. (rns/krs)