Yang pertama, jika mereka tetap mempertahankan dana tersebut, kemungkinan besar akan menjadi 'racun'. Bisa jadi perusahaan-perusahaan yang sudah menerima pendanaan dari SoftBank sebelumnya tidak meneruskan kerja sama ke depannya dan justru mencari investor lain terkait kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Namun, jika SoftBank mengalihkan pandangannya dari uang Arab Saudi tersebut, maka pihak Arab bisa menarik modalnya kembali. Itu berarti, perusahaan tersebut berpotensi kehilangan USD 90 miliar dalam sekejap, sebagaimana detikINET kutip dari Japan Times, Jumat (26/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika dirinci, USD 45 miliar di antaranya merupakan uang yang sudah diberikan oleh PIF kepada SoftBank. Sedangkan sisanya adalah dana yang dijanjikan oleh mereka untuk Vision Fund berikutnya.
"Kami adalah pencipta dari Vision Fund milik SoftBank. Kami punya 45%. Tanpa PIF, maka tidak akan ada Vision Fund milik SoftBank," ujar Pangeran Mohammed bin Salman belum lama ini.
Masalah menjadi semakin rumit lantaran sejumlah perusahaan yang dimodali oleh SoftBank berencana untuk ekspansi ke Timur Tengah. Beberapa di antaranya adalah Katerra (startup di bidang konstruksi) dan Plenty (pelaku bisnis di sektor pertanian dalam ruangan).
Terlebih, Vision Fund juga investor besar bagi perusahaan rintisan kenamaan dunia seperti Uber. Startup pimpinan Dara Khosrowshahi itu juga diketahui menerima dana langsung dari PIF.
Menarik untuk ditunggu apa langkah SoftBank ke depan, khususnya dari sang pendiri, Masayoshi Son yang adalah orang terkaya di Jepang. Apakah keputusannya akan mendapat reaksi keras dari industri teknologi, terutama perusahaan yang mendapat modal olehnya? Kita lihat saja nanti.
Tonton juga 'Putra Mahkota Saudi Janji Hukum Pembunuh Khashoggi':