Hasil investigasi internal Facebook menunjukkan bahwa serangan ini datang dari kelompok spammer Facebook dan Instagram yang menampilkan diri mereka sebagai perusahaan digital marketing.
Perusahaan yang bermarkas di Menlo Park, California, Amerika Serikat ini menyebutkan bahwa kelompok spammer menggunakan 400 ribu akun yang berada di bawah kontrol mereka untuk mencuri akses ke token milik 30 juta pengguna Facebook.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peretasan ini menyerang 30 juta pengguna Facebook yang 14 juta di antaranya dicuri informasi nama, alamat email dan nomor telepon. Sementara 15 juta akun lainnya, diakses data-data tambahan seperti gender, agama, lokasi, informasi perangkat, dan 15 pencarian terakhirnya. Tak diketahui informasi apa yang dicuri dari 1 juta akun sisanya.
(rns/rns)