Pendapat tersebut dilontarkan oleh GM External Corporate Communications Telkomsel Denny Abidin di acara d'Excluspeak bertema "Powerful Generations in Digital Era" di Queens Head, Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (18/10/2018).
Baca juga: Seperti Apa Generasi yang Powerful? |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sana ia menemukan bahwa para pelajar setingkat SMP sudah tak asing dengan smartphone. Selain untuk berkomunikasi dengan keluarga mereka, para siswa menggunakannya untuk menelusuri segala macam hal di Google.
Sehubungan dengan itu, ia mempertanyakan apakah kemunculan generasi milenial juga sudah turut dibarengi dengan kesiapan para orang tua untuk mengikuti perkembangan pada level yang sama.
"Ada gap anak dengan ortu. Kondisinya sekarang, anak-anak milenial lebih pandai dari orang tuanya. Itu mengapa kontrolnya tidak ada. Itu salah satu yang bikin kita berpikir cepat, bagaimana caranya kita mencari solusi. Saat ini pun masih proses," ucapnya.
Denny juga menuturkan adanya kecenderungan konten-konten negatif, secara spesifik pornografi, kini sudah diakses oleh pengguna dengan usia yang lebih muda dari sebelumnya. Itu mengapa pihaknya pun kini menekankan pentingnya literasi digital dalam proyek CSR.
![]() |
Agar konten-konten negatif itu tidak tumbuh subur, menurutnya, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mencari sosok-sosok milenial yang mampu menginspirasi rekan-rekannya untuk memanfaatkan teknologi secara lebih positif. Buatnya, itulah generasi powerful.
Baca juga: Agung Hapsah Ungkap Rahasia YouTuber Sukses |
"Powerful generation kita lebih melihat begini, untuk menghambat konten negatif saya bilang tidak bisa, yang bisa dilakukan adalah: satu, membuat konten positif lebih banyak. Nomor dua, cari generasi yang punya purpose, saya percaya anak-anak milenial itu punya purpose," ujarnya.
"Tugas kita di industri adalah bagaimana mendorong mereka, agar mereka bisa masuk ke RT-RT di perbatasan sana, di titik terdepan, karena mereka sekarang punya akses. Kita cari anak-anak muda yang punya purpose dan bisa kasih impact. Itu yang bisa kita lakukan untuk saat ini," tutupnya. (agt/krs)