Menurut laporan terbaru dari The Wall Street Journal, raksasa media sosial ini masih memberikan 'whitelist' kepada beberapa perusahaan agar mereka tetap bisa mengakses data tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah laporan itu mencuat, Facebook lantas mengonfirmasi bahwa beberapa perusahaan memang diizinkan untuk tetap mengakses informasi, namun hanya dalam waktu yang singkat.
"Ada sejumlah kecil perusahaan yang meminta perpanjangan akses. Kami memang bekerja sama dengan mereka. Tapi selain itu, semua akses sudah ditutup," kata Vice President of Product Partnerships Facebook, Ime Archibong seperti detikINET kutip dari Market Watch, Senin (11/6/2018).
Whitelist ini diberikan ke beberapa perusahaan antara lain Royal Bank of Canada dan Nissan Motor Co. yang merupakan pengiklan di Facebook atau memang cukup berharga menurutnya.
Hal ini sontak memicu berbagai pertanyaan mengenai siapa saja yang berhak mengakses data pengguna Facebook dan mengapa mereka memiliki akses tersebut.
Tak hanya ini saja, Facebook juga terungkap telah memberikan akses khusus kepada 60 vendor perangkat teknologi untuk mengakses data pengguna. Walaupun tak lama kemudian, mereka menyebutkan telah menghentikan kemitraan dengan lebih dari separuh vendor yang menjadi mitranya. (rns/rns)