Ini merupakan peninjauan pertama yang dilakukan oleh Facebook, sejak skandal penyalahgunaan data penggunanya oleh perusahaan konsultan politik Cambridge Analytica terkuak ke permukaan.
Wakil Presiden Facebook untuk Kemitraan Produk, Ime Archibong, mengatakan ratusan aplikasi tersebut ditangguhkan sembari menunggu hasil penyelidikan, apakahbenar-benar menyalahgunakan data pengguna Facebook.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memiliki tim besar yang terdiri dari para ahli internal dan eksternal yang bekerja keras untuk menyelidiki aplikasi ini secepat mungkin," kata Archibong melanjutkan.
Sejak kasus Cambridge Analytica yang menyalahgunakan 87 juta data pengguna di seluruh dunia, termasuk Indonesia, Facebook didesak untuk menyelidiki kasus tersebut lebih dalam lagi, termasuk meninjau aplikasi lainnya yang mencuri data pengguna seperti yang dilakukan oleh Cambridge Analytica.
Facebook pun terus melakukan penyelidikan dan peninjauan terhadap ribuan aplikasi hingga saat ini di dalam layanannya. Ini merupakan janji yang diucapkan oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg pada 21 Maret lalu.
Seperti diketahui, Facebook terkena skandal privasi pada pertengahan Maret, di mana Cambridge Analytica mengakses data secara tidak layak untuk kepentingan mempengaruhi pemilihan presiden Amerika Serikat pada 2016.
Insiden tersebut menyebabkan perusahaan kehilangan miliaran dollar AS di pasar saham. Saat itu, Zuckerberg langsung meminta maaf atas kesalahan yang dibuat perusahaannya dan memberikan kesaksian di hadapan anggota parlemen Negeri Paman Sam. (agt/fyk)