Mampir ke Kedai Teh Canggih Polesan Alibaba
Hide Ads

Laporan dari Hangzhou

Mampir ke Kedai Teh Canggih Polesan Alibaba

Adi Fida Rahman - detikInet
Kamis, 19 Apr 2018 19:19 WIB
Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Hangzhou - China masih menjadi negara pengonsumsi teh tertinggi di dunia. Ironisnya, anak-anak milenial di sana enggan mampir ke kedai teh.

Hal tersebut diungkap Jack, pemilik perusahaan teh Hangzhou Cha Chang. Menghadapi kondisi ini, dia lantas putar otak mencari cara bagaimana agar generasi muda mau mampir ke kedai teh.

Gayung bersambut, Alibaba mengajak kerja sama untuk mengimplementasikan program yang baru mereka besut bernama New Retail. Dimulai sejak 2017, program ini coba mentransformasikan usaha ritel konvensional dengan menggabungkan online dan offline.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Maka, diubahlah kedai teh milik Jack menjadi smart store. Konsumen tidak saja bisa membeli teh di kedainya yang berada di kawasan wisata Hefang Road, mereka juga bisa menjumpai toko virtualnya di situs marketplace Taobao.

Alibaba pun memasang televisi layar lebar interaktif. Pengunjung toko bisa mengeksplor produk teh buatan Hangzhou Cha Chang. Jika tertarik, bisa langsung memindai barcode untuk pembelian. Produknya bisa diantar ke tujuan yang ditentukan.

Pengusaha Ini Goda Milenial Mampir ke Kedai Teh Pakai TeknologiFoto: Adi Fida Rahman/detikINET


Selain itu, dalam tokonya dipasang vending machine interaktif. Ketika ponsel memindai barcode, akan keluar game menangkap teh. Setelahnya, akan keluar sampel teh untuk coba diseduh di lantai dua toko tersebut.

"Kami berharap, adanya game interaktif ini dapat menarik anak muda untuk mampir ke kedai dan menjajal menyeduh teh secara tradisional," kata Jack.

Jadi Toko Teh Online Terbaik

Perusahaan teh Hangzhou Cha Chang didirikan sejak 1949. Banyak varian teh yang diproduksi mereka, dari yang harganya puluhan ribu hingga mencapai jutaan rupiah per kilogramnya.

Pembedanya, terletak pada kualitas daun teh dan rasanya. "Semakin premium rasanya jelas beda. Tapi yang paling ketara pada daun tehnya ketika diseduh, bentuk saat mekar sangat bagus," ujar Jack.

Selama ini penjualan dilakukan secara tradisonal dengan membuka kedai teh di Hefang Road. Meski pesanan masih cukup tinggi, Jack akhirnya memutuskan untuk membuka toko online di marketplace milik Alibaba.

Pengusaha Ini Goda Milenial Mampir ke Kedai Teh Pakai TeknologiFoto: Adi Fida Rahman/detikINET


Keputusan itu ternyata tepat. Omzet penjualan tehnya diakui meningkat. Sebab konsumennya bertambah, tidak saja mereka yang datang langsung ke gerai, tapi juga dari toko onlinenya.

Melihat itu Jack tidak puas diri. Dia makin bersemangat mempermak tampilan toko onlinenya agar terlihat menarik. Hasilnya, nama Hangzhou Cha Chang berada di urutan teratas di Taobao pada kategori teh.



"Saat ini masih berada diurutan satu dan kami mencoba mempertahankannya," tutup pria berkacamata itu.

Untuk diketahui, Taobao menerapkan sistem peringkat pada tiap jenis toko. Penilainya berdasarkan rating pembeli, baik dari segi kualitas barang maupun pelayanannya.

Pengusaha Ini Goda Milenial Mampir ke Kedai Teh Pakai TeknologiFoto: Adi Fida Rahman/detikINET


Meski selalu mendapatkan nilai baik, sebuah toko belum tentu langsung meroket ke posisi teratas. Sebab sebuah toko harus melalui sejumlah predikat, mulai dari perunggu, perak, emas, berlian. (rns/rou)