Kini, semua data center, perkantoran, dan toko ritel Apple di 43 negara semuanya sudah menggunakan energi hijau. Selain itu, Apple juga menyebut sembilan perusahaan penyuplai komponennya juga ikut berkomitmen menjalankan fasilitasnya menggunakan energi hijau, seperti angin dan sinar matahari.
Di Amerika Serikat, konsumen terbesar bagi industri pembuat peralatan energi hijau adalah perusahaan seperti Apple, Alphabet dan Walmart. Alphabet -- induk usaha Google -- pada 2017 lalu belanja besar dalam hal energi hijau, dengan jumlah yang cukup untuk mengisi konsumsi energinya di seluruh dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa yang mendorong perusahaan teknologi ini untuk berpindah ke energi hijau? Salah satunya mungkin karena biaya untuk menggunakan energi jenis ini sudah cukup murah karena perkembangan teknologi serta peningkatan jumlah produksi panel surya dan turbin.
"Kami tak mengeluarkan uang lebih banyak dari yang seharusnya kami keluarkan. Kami melihat keuntungan dari meningkatkan pasar energi hijau yang terus meningkat," ujar Lisa Jacckson, VP untuk lingkungan di Apple.
Jenis energi hijau yang dipakai Apple di berbagai fasilitas miliknya bermacam jenis. Dari pembangkit listrik angin besar di Amerika Serikat, sampai ratusan atap yang dilengkapi panel surya di Jepang dan Singapura.
Target selanjutnya bagi Apple adalah membuat para penyuplainya ikut menggunakan energi hijau di fasilitasnya. Caranya adalah dengan memberikan semacam insentif bagi penyuplai komponen yang menggunakan energi hijau, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Selasa (10/4/2018). (asj/fyk)