Sperma tersebut telah dikirim memanfaatkan kapsul Dragon dengan dorongan roket Falcon 9 buatan SpaceX. Peluncuran tersebut berlangsung di Cape Canaveral Air Forece, Florida, Amerika Serikat, belum lama ini.
Dikutip detikINET dari CNET, Sabtu (7/4//2018) membawa muatan berupa sperma ke luar angkasa ini merupakan misi Micro-11.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Astronot yang berada di ISS akan mencairkan sperma tersebut dan menguji seberapa baik fungsi sperma manusia dan banteng, terutama mengenai kemampuan sperma menembus dinding sel telur saat berada di ruang hampa. Proses ini pun direkam guna mengetahui setiap pergerakan sperma.
Tahap selanjutnya, sampel sperma tersebut akan dikirim kembali ke Bumi. Nantinya, dilakukan perbandingan antara sperma yang dari luar angkasa dan sperma yang ada di Bumi.
Sperma banteng dipilih untuk penelitian ini karena gerakan sperma banteng memiliki kemiripan dengan sperma manusia. Oleh karenanya, sperma banteng digunakan sebagai kontrol kualitas yang nantinya akan dibandingkan dengan sperma manusia.
"Kami belum tahu bagaimana misi luar angkasa ini dapat memengaruhi kesehatan reproduktif manusia, dan investigasi ini akan menjadi langkah pertama dalam memahami kemungkinan reproduksi dalam kondisi gravitasi rendah," sebut NASA dalam pernyataannya.
Sebagai informasi, muatan berupa sperma yang dibawa ke antariksa bukanlah yang pertama kalinya. Sebelumnya sudah ada beberapa spesies yang dinyatakan sukses melakukan pembiakan di ruang hampa, seperti katak, bulu babi, ubur-ubur, siput sampai ikan medakan. (agt/mag)