Karena dibeli Facebook itulah, Acton jadi kaya luar biasa. Forbes menaksir harta terakhir pria berusia 46 tahun itu berada di kisaran USD 6,7 miliar. Sedangkan Jan Koum USD 9,1 miliar.
Acton masih bertahan di WhatsApp saat perusahaannya bernaung di bawah Facebook. Sampai November tahun lalu ketika ia mendadak hengkang dan diketahui berlabuh di Signal, perusahaan messaging yang digadang bersaing dengan WhatsApp.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pendiri WhatsApp Serukan #deletefacebook |
Dalam cuitan di Twitter, Acton terang-terangan mengatakan, ini adalah saat yang tepat untuk 'memboikot' jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg itu. "Sudah saatnya," tulisnya singkat, dengan disertai tagar #deletefacebook.
Entah mengapa Acton seakan membenci Facebook sekarang ini. Mungkin ia memang gerah karena jejaring sosial itu kadang abai soal privasi para penggunannya.
Dulu sebelum menciptakan WhatsApp, Acton sebenarnya melamar kerja di Facebook. Namun mendapatkan penolakan. Ia mengungkap kabar itu di cuitan Twitter tertanggal 4 Agustus 2009. Tapi dengan optimis, ia berkata akan memulai petualangan berikutnya.
"Facebook menolakku. Ini adalah kesempatan besar untuk berhubungan dengan beberapa orang yang fantastis. Menanti untuk petualangan berikutnya dalam hidup," tulis dia. (fyk/rou)