Rumor yang beredar makin menguat, bahwa Uber akan menjual bisnis di Asia Tenggara pada kompetitornya, yakni Grab. Bila itu terealisasi, maka hasil dari penjualan tersebut bisa memperbaiki kondisi Uber yang mencatatkan rugi sebesar USD 4,5 miliar atau sekitar Rp 60 triliun pada 2017.
Tanda-tanda Uber akan melepas bisnisnya di Asia Tenggara, diungkapkan secara tidak langsung oleh CEO Uber Dara Khosrowshahi saat menghadiri Goldman Sachs Technology and Internet Conference di San Francisco, Amerika Serikat, pada minggu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlah yang kami investasikan di pasar negara berkembang adalah negatif yang signifikan, tapi itu adalah investasi opsional," kata Khosrowshahi dikutip dari Business Insider, Selasa (20/2/2018).
Apabila rumor Uber Asia Tenggara dijual ke Grab menuju kenyataan, maka bukan pertama kali mereka merelakan pasarnya untuk diserahkan kepada kompetitor. Sebelumnya di Tiongkok, Uber memilih menjual operasionalnya ke Didi dengan timbal balik kepemilikan saham 20%.
Selain itu, di Rusia juga Uber melakukan hal yang serupa dengan menggabungkan bisnis mereka ke Yandex guna mengantongi 37% saham perusahaan tersebut. (agt/fyk)