Persaingan di dalam industri live streaming di negeri Tirai Bambu memang tengah panas-panasnya. Setiap harinya, ada jutaan broadcaster di lebih dari 100 platform live streaming yang berlomba-lomba untuk menghadirkan konten-konten yang dapat menarik perhatian para penonton.
Fan Fan, salah satu bintang internet di China, mengatakan ada lebih dari 3,5 juta broadcaster live streaming, baik profesional maupun semi-profesional, yang bersaing sebagai yang paling memikat bagi hampir 350 juta penikmat konten yang mereka buat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Credit Suisse, layanan perbankan global, memperkirakan bahwa nilai pasar live streaming di China dapat menyentuh angka USD 5 miliar (Rp 67,9 triliun) tahun ini. Jumlah tersebut hanya kalah dari industri layar lebar yang memiliki nilai USD 5,8 miliar (Rp 78,8 triliun).
Salah satu faktor yang mendukung hal tersebut adalah semakin banyak anak-anak muda di China yang menikmati hiburan lewat ponsel pintar tanpa perlu keluar dari rumah mereka.
Meskipun beberapa broadcaster live streaming di negara tersebut yang mampu memperoleh penghasilan hingga jutaan Yuan dalam setahun, namun bukan berarti pekerjaan tersebut menjanjikan pemasukan yang tinggi.
Tencent Research Institute melakukan survei terhadap 4.500 broadcaster live streaming di China. Hasilnya, hanya 5% yang dapat meraih penghasilan hingga lebih dari 10 Ribu Yuan (Rp 20 Juta) setiap bulan.
Sedangkan 70% dari responden mengatakan bahwa pendapatan mereka tiap bulannya tidak sampai 100 Yuan (Rp 200 Ribu). (fyk/rou)