Terbukti dari survei yang dilakukan oleh ShopBack mengungkapkan bahwa konsumen yang doyan belanja mulai beralih ke situs-situs e-commerce Tanah Air.
Ketertarikan berbelanja ini dengan adanya 37,9% responden yang sudah mulai berbelanja online lebih dari tiga tahun lalu. Sedangkan persentase konsumen yang berbelanja kurang dari satu tahun itu hanya 13%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebanyak 49,9 responden wanita mengungkapkan harga dan diskon menjadi hal penentu utama (belanja online). Sedangkan, 45,2% responden pria mengungkapkan hal yang sama," ujar Indra di Jakarta, kemarin.
Ketika memutuskan belanja online pertama kali, fashion adalah kategori yang diincar perempuan. Sementara untuk pria, gadget dan aksesoris merupakan pembelanjaan pertamanya. Sebanyak 56,7% responden mengaku mengeluarkan kurang dari Rp 250 ribu saat pertama kali berbelanja online.
Mengenai metode pembayaran, transfer bank jadi favorit konsumen sampai saat ini. Begitu juga mereka yang pertama kali belanja online, di mana lebih dari separuhnya menggunakan metode tersebut. Di samping itu, pembayaran via internet banking juga mulai banyak digemari.
Menariknya, survei ini memperlihatkan 42,2% wanita da 40,7% responden mengaku pernah melihat barang di toko offline tetapi memutuskan membelinya secara online.
"Belanja online terbukti mempengaruhi 37,8% konsumen wanita. Mereka meninggalkan kebiasaan berbelanja offline karena banyak promo dan diskon yang ditawarkan oleh e-commerce," sebut Indra.
Meski demikian keluhan konsumen kepada belanja online juga muncul ke permukaan, seperti 59% komplain pengiriman yang lama, 13% produk rusak, 9% salah pengiriman produk, 5% konfirmasi pembayaran yang lama, 4% produk yang tidak bisa dilacak, 3% produk tidak terkirim, dan 7% lainnya.
Survei ShopBack ini ditunjukkan dalam ajang Harbolnas 2017 yang dilakukan kepada 1.254 responden, sebanyak 52,1% wanita dan 47,9% pria. Responden ini merupakan mereka yang gemar berbelanja online dan tersebar di kota Medan, Jabodetabek, Bandung, Surabaya, serta Makassar. (agt/fyk)