Asteroid bernama 2012 TC4 ini melewati Bumi pada ketinggian 44.000 km, cukup dekat dengan satelit yang berada di orbit geosychronous.
Jarak tersebut hampir dua kali lebih dekat dibanding saat ia melintasi Bumi untuk pertama kali pada Oktober 2012. Nantinya, asteroid ini akan kembali 'menyapa' Bumi pada 2050.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tahu asteroid ini tidak akan menghantam Bumi pada 2050. Namun, bisa jadi ia dapat menghantam Bumi pada 2079," kata Rudiger Jehn dari European Space Agency.
Kemungkinan terjadinya tumbukan dalam 62 tahun ke depan ini berkisar pada 1 banding 750, seperti dilansir detikINET dari CNET pada Kamis (26/10/2017).
Diperkirakan, efek yang ditimbulkan mirip dengan kejadian di Chelyabinsk, Rusia, pada 2013 lalu. Saat itu, meteor seukuran asteroid 2012 TC4 menghancurkan ribuan bangunan dan mencelakai 1.500 orang.
"Para peneliti selalu mengambil data dan karakteristik dari asteroid yang melintasi Bumi untuk dipelajari lebih lanjut," ujar Michael Kelley, ilmuwan NASA.
"Kini, kami tengah menggunakan data tersebut untuk mendeteksi dan melacak asteroid-asteroid lain untuk menemukan potensi bahaya dari ancaman objek luar angkasa ini," pungkasnya. (fyk/fyk)