"Tidak bagus (koneksinya)," sebut Jack kala memberikan kuliah di De La Salle University, yang disambut tawa oleh para hadirin.
"Tapi ini adalah potensi dan aku mendorong pemerintah, entrepreneur, setiap orang, untuk bekerja sama dalam meningkatkan kecepatan dan jangkauan internet," kata Jack, yang dikutip detikINET dari GMA News.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika tidak ada internet, akan buruk seperti ratusan tahun lalu di mana kota dan negara kita tak terhubung listrik. Akan jadi buruk, jadi kita harus memastikan tiap orang terkoneksi karena jika kalian terkoneksi, kalian bisa ada di mana-mana," papar Jack.
Jack tentu juga berkepentingan agar kian banyak orang mengakses internet. Yang ujung-ujungnya memakai layanan Alibaba. Apalagi Alibaba kian agresif di Asia Tenggara, antara lain dengan kepemilikan saham di toko online Lazada.
Filipina sendiri berada di urutan 94 dunia soal kecepatan internet broadband berdasarkan penelitian Speedtest. Sedangkan internet mobile ada di ranking ke-100. (fyk/asj)