"Mudah-mudahan tiga bulan lagi kita bisa berangkat ke luar angkasa, mungkin enam bulan lagi," kata Richard dalam acara Nordic Business Forum di Helsinki, Finlandia pekan lalu.
Ketika ditanya, siapa yang lebih dulu sampai Mars, dirinya atau Elon Musk? Branson mengatakan bahwa dia tidak terlalu tertarik dengan Planet Merah tersebut seperti sang pendiri dan CEO Tesla dan SpaceX.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, Elon Musk baru-baru ini mengemukakan ambisinya untuk mendaratkan roket pertamanya di Mars pada 2022, melalui program perjalanan luar angkasa SpaceX yang digagasnya.
"Bisa sampai ke Mars adalah tantangan yang luar biasa. Saya ragu Elon akan lebih dulu sampai di sana. Dia lebih tertarik menerbangkan roket besar pada jarak yang jauh. Sementara kami lebih tertarik membawa orang ke luar angkasa, melihat satelit dan Bumi dari atas sana," kata Branson.
Sebelumnya, Branson pernah mengatakan bahwa Virgin Galactic akan mulai membawa wisatawan ke luar angkasa pada akhir 2018. Harga tiket yang dipatoknya sangat wow, sebesar USD 250 ribu per orang atau sekitar Rp 3,3 miliar.
"Kami akan menerbangkan pesawat luar angkasa yang berjalan dengan kecepatan 3.000 mil per jam. Kami akan jadi satu-satunya yang menerbangkan pesawat pada kecepatan tersebut, membawa para wisatawan dari titik satu ke titik lain di luar angkasa adalah satu hal terbaik di dunia yang akan kami lakukan," tutupnya. (rns/fyk)