Misi terselubung yang dimaksud adalah, Go-Jek ingin menampilkan peran aktif perusahaannya sebagai bagian dari sebuah ekositem dalam kehidupan sehari-hari. Nah, nantinya peran Go-Jek ini wajib ditampilkan dalam film pendek karya peserta.
Dalam acara jumpa pers yang digelar di kantor Go-Jek di Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, CMO Go-Jek Piotr Jakubowski mengatakan bahwa Go-Jek saat ini tidak lagi sekadar aplikasi transportasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peserta yang ingin berpartisipasi bisa memilih satu dari lima kategori genre yang disodorkan, antara lain drama, komedi, dokumenter, video musik, dan animasi. Nah, di dalamnya harus terselip Go-Jek.
"Harus ada unsur Go-Jek. Misalnya video musik, peserta bisa memaksukan entah itu lirik yang ada Go-Jek-nya atau talent dari Go-Jek. Pokoknya, bagaimana Go-Jek menjadi sebuah elemen atau ekosistem untuk membuat hidup tanpa batas, sesuai tema," ucap Piotr.
Dalam kesempatan yang sama, turut hadir Mira Lesmana yang memberikan bocoran tentang kriteria penilaian video. Mira memang didapuk menjadi salah satu juri dalam kompetisi ini.
"Yang pasti harus original. Memang ada yang bilang bahwa orisinalitas saat ini sudah tak ada lagi. Namun, tetap orisinalitas itu selalu memiliki nafas tersendiri," ujar produser Ada Apa dengan Cinta 2 ini.
Selain orisinalitas, Mira juga menyebut kriteria lain. Kriteria yang dimaksud adalah dari segi teknis seperti sinematografi, plot cerita, dan akting. (rns/rns)