Sebut saja Google dengan Project Ara yang pengembangannya harus berhenti di tengah jalan. Lalu ada LG melalui G5 dan G5 SE yang kabarnya tidak diminati konsumen. Melihat kompetitornya tersebut, Motorola mengambil hikmahnya.
Melalui Moto Z , Moto Z Play, Moto Z2 Play, Motorola memberikan kunci sukses menggarap smartphone modular. Seperti yang diungkapkan oleh Effendi Susanto selaku Trainer Lead Lenovo Indonesia di sela-sela acara d'Youthizen Motorola Malang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk di ponsel Motorola sendiri, dikatakan Effendi, pengguna tak perlu mematikan ponselnya dulu untuk bisa menggunakan mods (perangkat modular tambahan untuk smartphone Motorola). Ada empat mods yang ditawarkan oleh perusahaan naungan Lenovo ini, yaitu camera mod, speaker mod, projector mod, dan power mod.
Effendi Susanto (Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET) |
"Di Motorola tinggal tempel sudah bisa digunakan, praktis banget. Misalnya Moto Z yang modular ini bisa dipakai sehari-hari, liburan untuk kebutuhan foto jarak jauh, dan bisa dipakai lama," ucap Effendi.
Jika berbicara revolusi smartphone dari kacamata vendor, menurutnya ke depan tak akan banyak perubahan. Beda ceritanya kalau dibandingkan dengan dahulu, awal kemunculan ponsel pertama kali untuk kebutuhan telepon lalu ditambah dengan SMS, muncul smartphone dengan kemampuan foto di dalamnya.
"Layar berubah jadi bisa disentuh dari awalnya keyboard fisik. Berubah juga paling dari sisi penambahan RAM, layar makin tipis atau tanpa bezel, hingga meningkatnya resolusi kamera, jadi ke depan tak banyak teknologi," tuturnya. (rns/rns)
Effendi Susanto (Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET)