Mengapa? Percaya tidak percaya, tapi aksi demo besar-besaran kemarin sempat teredam oleh hashtag #JakartakuDamai. Ya, hashtag yang diciptakan oleh Detikcom ini memang sengaja digaungkan untuk menciptakan situasi yang kondusif.
"Kami di Detikcom, tidak hanya bertugas untuk memberitakan sebuah peristiwa. Tapi kami juga punya tanggung jawab untuk menjadi agen pergerakan sosial. Nah, caranya adalah dengan hastag #JakartakuDamai," ujar Fitraya Ramadhani, Redaktur Pelaksana detikTravel dalam sesi bincang-bincang D'Youthizen Makassar, Sabtu (20/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media sosial, bila dimanfaatkan dengan benar maka secara tidak langsung bisa menjelma sebagai agen perubahan. "Apapun permasalahannya, curhatkan lewat media sosial," ujar Faya.
Dengan demikian, apabila sebuah curhatan ditangkap oleh media, maka bukan hal yang mustahil curhatan tersebut bisa didengar oleh pemerintah, seperti kasus kapal Inggris yang merusak terumbu karang di perairan Raja Ampat bulan Maret 2017 lalu.
"Detikcom menjadi media pertama yang memberitakan peristiwa ini. Dari mana? Hanya berawal dari curhatan. Karenanya, media sosial ini bisa dipakai sebagai jembatan untuk menyampaikan aspirasi," paparnya.
Youthizen sendiri adalah event yang digagas oleh Detikcom dan Motorola untuk mengajak anak muda yang ada di Makassar untuk mencari solusi dan mewujudkan aksi nyata untuk kota tercinta dan lingkungan sekitar.
Selama dua hari, terhitung dari tanggal 20 sampai 21 Mei 2017, bertempat di Hotel Four Points Makassar, D'Youthizen akan diramaikan oleh pemaparan dari sejumlah narasumber yang akan berbagi ilmu tentang bagaimana memanfaatkan teknologi untuk lingkungan sekitar. (mag/asj)