Kisah Inspiratif Evan Jadi Miliarder Muda dan Pacari Miranda Kerr
Hide Ads

Kisah Inspiratif Evan Jadi Miliarder Muda dan Pacari Miranda Kerr

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 03 Mar 2017 11:24 WIB
Foto: Getty Images
Jakarta - Di Indonesia, layanan messaging Snapchat mungkin masih kalah tenar dibanding WhatsApp, BBM atau Line. Tapi di mancanegara, Snapchat amat populer, bahkan sempat ditawar tinggi oleh Facebook dan kini telah melantai di bursa saham. Apalagi pendirinya, Evan Spiegel, pacaran dengan model Victoria Secret, Miranda Kerr dan rencananya segera menikah

Evan yang saat ini berusia 26 tahun berasal dari keluarga tajir dan terpelajar. Ibunya lulusan Harvard dan ayahnya kuliah di Yale, dua kampus sangat bergengsi di Amerika Serikat. Keduanya berprofesi sebagai pengacara. Ya sudah pasti kaya.

Evan tinggal di selatan California, di rumah mahal dekat pantai seharga USD 2 juta. Orang tuanya memiliki beberapa mobil mewah. Liburan keluar negeri adalah hal biasa bagi mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Evan mengakui ia memang beruntung. Bayangkan saja, ia belajar menyetir dengan mobil Cadillac Escalade yang dibelikan orang tuanya. Ia juga pernah dibelikan sedan BMW oleh ibunya.

"Aku masih muda, berkulit putih dan berpendidikan tinggi. Aku memang sangat sangat beruntung. Dan hidup ini memang tidak adil," katanya dalam sebuah kesempatan. Sayang, orang tuanya bercerai.

Evan sudah gemar dengan teknologi sejak kecil. Saat SMA, dia banyak menghabiskan waktu di laboratorium komputer, mengutak atik Photoshop, dan merakit komputer sendiri. Ya, semacam pria geek. "Teman dekatku adalah guru komputer, namanya Dan," tutur Evan.
Kisah Inspiratif Evan Jadi Miliarder Muda dan Pacari Miranda KerrFoto: Getty Images

Waktu pun berlalu. Evan diterima kuliah di Stanford University jurusan desain produk. Di sana, ia kenalan dengan teman kampus bernama Bobby Murphy. "Kami tidak dianggap keren. Jadi kami mencoba membuat sesuatu untuk jadi keren," kata Murphy.

Awal Mula Snapchat

Evan dan Murphy pun berkawan karib dan berniat membuat perusahaan perangkat lunak. Sayang, beberapa proyek software yang mereka rintis gagal di tengah jalan. Suatu hari, Reggie Brown, teman kampus mereka, masuk ke kamar Evan. Dia curhat tentang foto yang terlanjur terkirim pada seseorang.

"Kuharap ada aplikasi yang bisa untuk mengirim foto yang kemudian foto itu dapat hilang sendiri," katanya.

Evan jadi bergairah dan menyebut kalau Brown menggagas ide fantastis. Malam itu juga, mereka langsung mencari developer untuk membuat aplikasi semacam itu. Maka ditunjuklah Murphy yang baru saja lulus.

Begitulah, mereka menggarap serius proyek ini. Murphy ditunjuk sebagai Chief Technology Officer, Brown menjadi Chief Marketing Officer dan Evan menjadi Chief Executive Officer. Awalnya, mereka membuat website tapi kemudian memilih bermigrasi ke perangkat mobile.

Mereka rajin menunjukkan produk ke investor potensial. Brown menamakan aplikasinya sebagai Picaboo dan Murphy bekerja keras agar prototipenya bekerja dengan baik.

Sayang, kenyataan tak seindah impian. Tidak banyak investor tertarik. Mereka pikir, siapa yang akan mengirim foto yang akan hilang sendiri?

Kenyataan itu tak membuat mereka mundur. Versi pertama Picaboo akhirnya debut di App Store pada 13 Juli 2011. Namun ada masalah fatal. Penerima masih bisa menyimpan foto yang dikirim dengan mengambil screenshot. Sangat sedikit orang yang mengunduh Picaboo.

Picaboo dianggap gagal. Orang tua Murphy sudah memaksa agar ia mencari pekerjaan lain. Sedangkan Evan ingin membongkar tim. Ujung-ujungnya, Brown merasa terancam.

Brown meminta bagian saham 30% karena menganggap dialah yang punya ide, menyumbangkan nama serta mendesain logo hantu Snapchat. Evan dan Murphy tidak mau memberikannya sehingga menjadi perkara hukum. Belakangan, mereka berdamai karena Evan dan Murphy sepakat memberi kompensasi pada Brown.

Ditangani berdua oleh Evan dan Murphy, Picaboo berubah nama menjadi Snapchat. Tapi proyek ini tak juga berhasil. Alhasil Evan kembali kuliah dan Murphy bekerja di tempat lain. Tapi lama kelamaan, Snapchat makin banyak penggunanya. Pada April 2012 sudah mencapai 100 ribu. Namun ada masalah, mereka harus membayar biaya server yang tak murah. Padahal Snapchat belum menghasilkan sepeserpun uang
Kisah Inspiratif Evan Jadi Miliarder Muda dan Pacari Miranda KerrFoto: Getty Images

Pertolongan datang dari investor bernama Jeremy Liew setelah mendengar dari anak temannya bahwa Snapchat mulai populer. Jeremy berinvestasi sebesar USD 485 ribu untuk Snapchat, membuat aplikasi ini bernilai USD 4,25 juta. Evan pun senang bukan kepalang produknya diguyur uang. "Itu adalah perasaan terbaik yang pernah kurasakan," katanya.

Snapchat kemudian berkantor di rumah ayah Evan dan mulai mempekerjakan puluhan pegawai. Begitulah singkat cerita, Snapchat makin tak terbendung dan saat ini menjadi salah satu layanan messaging terpopuler.

Mereka sudah mengumpulkan pendanaan ratusan juta dolar dan mulai melakukan strategi monetisasi melalui iklan. Sebelum akhirnya memutuskan langkah besar dengan berjualan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).

Sukses Snapchat

Popularitas Snapchat membuat Facebook kepincut. Kabarnya, Mark Zuckerberg sempat menawar Snapchat senilai USD 3 miliar. Jumlah yang begitu besar. Tapi Evan tak silau dan menolaknya.

"Hanya ada sedikit orang di dunia ini yang membangun bisnis semacam ini. Jadi kupikir menjualnya untuk keuntungan jangka pendek bukanlah sesuatu yang menarik," demikian alasannya.

Apa rahasia suksesnya? Antara lain tak takut gagal dan tak henti mencoba sampai berhasil. "Kami terus saja bereksperimen dan gagal. Kami harus mencoba sampai hampir 34 proyek," ujarnya.

Kaya dan penampilannya lumayan, Evan pun dikabarkan dekat dengan banyak wanita. Mantan pacarnya bernama Lucy Aragon kabarnya berparas sangat cantik.
Kisah Inspiratif Evan Jadi Miliarder Muda dan Pacari Miranda KerrFoto: Getty Images

Putus, tak butuh waktu lama bagi Evan mendapat gandengan baru. Kini, ia memacari supermodel Miranda Kerr, mantan istri aktor Orlando Bloom yang terkenal sebagai duta brand fashion Victoria Secret.

Oh ya seperti beberapa miliuner teknologi, Evan akhirnya tidak lulus kuliah alias drop out. Padahal tinggal sedikit lagi ia selesai. Tapi ya begitulah, hidup adalah pilihan. Lagipula sekarang ia sudah sukses besar. Penjualan perdana saham Snap, induk perusahaan Snap yang dibesarkannya, sukses besar dan membuat nilainya jadi ratusan triliun. Evan pun makin kaya raya.
Kisah Inspiratif Evan Jadi Miliarder Muda dan Pacari Miranda KerrFoto: Reuters
(fyk/fyk)