Namun demikian, kita tidak boleh menyerah dengan adanya hoax ini. Kita bisa bersama-sama kok menangani masalah hoax ini. Artinya pemerintah bekerjasama dengan masyarakat berbagai lapisan, dengan komunitas-komunitas, bagaimana kita menghadapi hoax.
Caranya sebetulnya sangat sederhana, kalau komunitas-komunitas, lapisan masyarakat bisa membuat kode etik atau code of conduct di masing-masing komunitasnya untuk bermedia sosial. Karena hoax itu banyak di media sosial, bisa dikatakan sebanyak 99,9%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seberapa bahaya hoax tentunya sangat bervariasi tingkat vulnerability-nya. Ada yang berbahaya, hoax ini banyak yang dilempar pada saat atau menjelang pilkada. Sekali lagi harus kepala dingin menghadapi hoax.
Pesan saya, kita sebagai individu sebagai masyarakat bisa turut memerangi setidaknya menyaring hoax atau informasi yang bohong atau informasi yang dirancang mengecoh orang, dengan cara:
Pertama, kalau kita menerima informasi di media sosial kita pastikan informasi itu benar. Kalau ragu-ragu, kita di Islam ada yang namanya tabayun untuk mengklarifikasi. Kalau masih ragu-ragu, lakukan tabayun, jangan sampai jempol ini lebih cepat dari pikiran kita. Sebelum dipikir langsung forward saja, pastikan itu benar.
Kedua, kalau kita mengirimkan informasi pun, pastikan itu benar. Kalau informasi tersebut benar tapi tidak memberikan manfaat, malah jadi bahan pergunjingan. Itu ghibah dan tidak mendapat pahala. Apalagi kalau informasinya tidak benar, itu fitnah. Fitnah itu jelas dosa.
Kalaupun informasi itu benar, pertimbangkanlah informasi yang dikirim memberikan nilai tambah atau bermanfaat bagi si penerima. Informasinya benar, baru dikirim. Dengan cara demikian, kita sama-sama setidaknya mengurangi dan menyaring informasi yang kemungkinan menjadi hoax. Lebih baik begitu, daripada kita ikut merugikan masyarakat.
Rudiantara
Menteri Komunikasi dan Informatika
Hantam Hoax merupakan program detikcom dalam memperingati Hari Pers yang didukung oleh sejumlah tokoh dalam bentuk surat terbuka. Selengkapnya klik di sini: detik.com/hantamhoax (afr/rou)