Hal itu disadari betul oleh Sean Su, pendiri sekaligus CEO Kitty Live. Itu sebabnya, mereka pun sejak awal langsung mendeklarasikan diri sebagai platform video anti pornografi.
"Memiliki konten bijaksana, Kitty Live secara ketat melarang pornografi, kekerasan dan perilaku kebencian yang bertentangan dengan nilai apps live-streaming, serta menghindari vulgaritas dan secara membabi buta mencari hal yang baru," ujarnya seperti dikutip detikINET, Selasa (24/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai tambahan, lanjut dia, untuk sejumlah besar basis pengguna dan pengingat brand, pendapatan Kitty Live dan nilai potensial bisnis yang dimilikinya juga menarik perhatian.
![]() |
Ini yang kemudian membuat Kitty Live menjadi platform mobile live-streaming nomor satu dalam hal pendapatan menurut App Store, Google Play, Mol, dan sumber pihak ketiga di Thailand.
Tak hanya itu, rata-rata pendapatan per pengguna Kitty Live, diklaim jauh lebih bagus dibanding produk sejenis lainnya. Sehingga terlihat jelas bahwa Kitty Live cukup superior di platform live-broadcasting karena memiliki banyak pengguna aktif yang selalu aktif berpartisipasi.
"Dibandingkan dengan orang-orang yang suka menonton konten vulgar pada malam hari, para pengguna Kitty Live memiliki kapasitas yang lebih tinggi dan kesediaan untuk membayar. Artinya, kami telah berhasil menghilangkan citra buruk pada seluruh industri mobile live-streaming," kata Sean Su.
Selain in-apps interaktif yang memberikan imbalan kepada host, Kitty Live juga melihat pada bentuk komersialisasi lain. Berdasarkan nilai identifikasi bisnis utama masyarakat di Thailand, Kitty Live telah menjadi mitra yang disukai untuk bekerja sama oleh perusahaan seperti Oppo, Lazada, Nubia, dan lainnya.
"Kegiatan pemasaran digital melalui live-broadcasting dan penyiaran berita konferensi ini diadakan oleh Kitty Live dan telah mencapai hasil yang memuaskan," masih kata Sean Su yang mendeklarasikan tagline 'Defines Live Streaming Worldwide' untuk mempercepat ekspansinya di pasar global. (rou/fyk)