Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Ini Rencana Besar Menkominfo di 2017

Ini Rencana Besar Menkominfo di 2017


Adi Fida Rahman - detikInet

Foto: detikINET/Adi Fida Rahman
Jakarta - Meski pergantian tahun masih sebulan lagi, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara sudah menyusun rencana kerja di 2017. Apa saja yang jadi fokusnya?

Dalam acara Indonesia Economy and ICT Outlook 2017 yang diselenggarakan oleh Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), Menkominfo membeberkan sederet rencana yang akan dijalankannya tahun depan. Seperti di 2016, ada tiga fokus utama yang akan dikerjakan, yakni telekomunikasi, penyiaran dan internet.

Di telekomunikasi, Menkominfo masih akan menitikberatkan pada broadband. Tapi tahun depan akan lebih memberi perhatian pada fixed broadband. Ini sebagai upaya mengejar ketertinggalan dari sejumlah negara di Asia Tenggara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika melihat ICT Index, posisi Indonesia jauh di bawah Vietnam dan Filipina. Salah satu indikator adalah fixed broadband. Karena itu saya mengajak makin teman-teman ayo cari lagi fixed broadband," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (1/12/2016).

Selama ini, fixed broadband selalu mengacu pada fiber to the home. Kominfo akan mencari untuk teknologi baru yang dapat mendongkrak fixed broadband di Tanah Baru.

"Ada teknologi yang tidak sepenuhnya fiber to the home, tapi akses sudah mencapai 103 bit per rumah. Saya tidak tahu apa ini bisa dimanfaatkan," kata pria yang kerap di sapa Chief RA ini.

"Intinya pemerintah akan terus mendorong broadband. Tidak ada istilah back off dari broadband," imbuhnya.

Karena itu pula, sektor mobile broadband tetap menjadi perhatian Menkominfo. Saat ini 4G LTE memang sudah menyelimuti 300 kota dan kabupaten. Tapi jumlah tersebut masih 60% dari total 514 kota dan kabupaten di Indonesia. Sementara backbone mencapai 80% atau 400 kota dan kabupaten.

"Palapa Ring dijalankan pararel. Selama ada Palapa Ring, operator tidak akan membangun sepenuhnya," kata Rudiantara.

Proyek Palara Ring sendiri sudah mudah mulai berjalan. Paket barat dan tengah telah groundbreaking. Sementara paket timur masih menuggu financial closing pada Januari 2017.

Untuk makin meningkatkan pelayanan telekomunikasi kepada masyarakat, pemerintah akan melakukan penyesuaian pada modern lincensing yang ada sekarang. Selama ini aturan modern licensing mewajibkan opertor memuat rencana pembangunan lima tahun saat mengajukan izin prinsip penyelenggaraan telekomunikasi, salah satunya BTS.

Nantinya, pemerintah akan memberikan insentif engineering kepada operator, sehingga meraka sendiri yang akan mendesain kebutuhannya sendiri. Alhasil bukan lagi jumlah BTS yang ditetapkan, tapi harus berdasarkan consumer experience, seperti jangkauan, kualitas layanan, jumlah drop call dan lainnya.

"Kalo misalnya ada operator yang mencover satu wilayah dengan tiga BTS ya tidak masalah. Ada operator ingin menambah kapasitas broadband, jadi membangun lima bts, ya silahkan. Biarkan mereka berkompetisi," kata pria berkacamata itu.

Insentif engineering ini masih terus dibahas. Tapi Menkominfo menargetkan akan memberakukan aturan tersebut pada 1 Januari 2018.

Di sektor penyiaran, Rudiantara tetap fokus menyelesaikan undang-undang migrasi dari analog ke digital. Sementara untuk sektor internet sendiri, Menkominfo akan fokus pada e-goverment. Hal tersebut sesuai arahan Presiden Jokowi yang meminta seluruh daerah membuat semua pelayanannya secara online.

Adanya pelayanan online tidak saja menguntungkan masyarakat, tapi juga kalangan pebisnis. Sehingga permintaan Menteri Keuangan agar sektor ICT tumbuh dua digit di 2018 bisa terpenuhi.

"Double digitnya bukan 11%, di atas itu, Kenapa? Pemerintah juga memahami jika kita bisa dorong sektor ICT lebih cepat dan tumbuh lebih tinggi lagi, itu akan bisa menarik gerbong aktivitas ekonomi yang lain," kata Rudiantara.

"Target saya setiap tahun kita punya event yang presiden hadir, menyaksikan dan arahan. 2015 kita launching 4G, 2016 tanda tangan Palapa Ring di Istana, 2017 ayo kita bikin lagi. Karena bagaimanapun negara ini, tidak bisa maju kalo sektor ICT tidak maju," pungkasnya. (afr/fyk)
TAGS







Hide Ads