Berdasarkan data yang dirilis oleh Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia per bulan April 2016 mencapai 132,7 juta. Jumlah ini tumbuh pesat dari 2014 lalu yang hanya berkisar 88 juta.
Meski begitu, mengacu data International Data Corporation (IDC), hanya 13,3% pengguna internet yang membeli barang melalui internet. Sisanya kebanyakan menggunakan internet untuk kebutuhan lainnya, seperti misalnya mengakses email.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: detikINET/Muhammad Alif Goenawan |
"Selain mengakses email, kebutuhan terbesar kedua yakni mengakses hiburan, dilanjutkan dengan media sosial, mengakses berita, professional networking, dan terakhir online game," ujarnya lebih lanjut.
Foto: detikINET/Muhammad Alif Goenawan |
Persentase yang rendah ini dipengaruhi oleh kebiasaan masyarakat Indonesia yang masih gemar berbelanja di toko fisik. Dari hasil analisa, 68,5% beralasan karena produk yang mereka beli secara online tidak bisa dilihat secara fisik. Sementara 57,7% beralasan bahwa informasi produk yang tertera tidak begitu jelas.
Persentase ini sama dengan alasan bahwa masih kurang yakinnya masyarakat dengan metode pembayaran yang ditawarkan oleh sejumlah situs jual beli online. Begitupula dengan mereka yang takut dengan penipuan.
Foto: detikINET/Muhammad Alif Goenawan |
"Walau begitu, masih ada masyarakat yang lebih nyaman dengan belanja online. Waktu yang fleksible dan beragam promo menarik jadi daya tarik tersendiri belanja online," ujar Sudev.
Masih dalam kaitan yang sama, IDC juga mencatat kebiasaan masyarakat Indonesia dalam jual beli secara online. Dari penelitiannya, sebanyak 51,7% masyarakat Indonesia belanja online kategori fashion. Sedangkan 47,7% lebih banyak meluangkan waktu untuk aplikasi perjalanan. (mag/rou)
Foto: detikINET/Muhammad Alif Goenawan
Foto: detikINET/Muhammad Alif Goenawan
Foto: detikINET/Muhammad Alif Goenawan