8 Ilmu Sukses Pendiri Uber
Hide Ads

8 Ilmu Sukses Pendiri Uber

Ardhi Suryadhi - detikInet
Jumat, 21 Okt 2016 13:53 WIB
Foto: Bizjournals
Jakarta - Pendiri dan CEO Uber Travis Kalanick percaya ada solusi untuk setiap masalah: mulai dari menemukan mesin pencari P2P pertama di dunia, mengembangkan platform penyedia konten hingga menciptakan moda transportasi swakemudi untuk mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas.

Anda hanya perlu mencoba untuk berpikir kreatif untuk menemukan solusinya. Semangat inilah yang ada di inti dari keberhasilan Uber dan kehadirannya yang semakin mendunia, yang saat ini telah hadir di 450 kota di enam benua.

Saat menjadi mahasiswa di UCLA, Travis mendirikan Scour, mesin pencari peer-to-peer pertama. Dia kemudian mengembangkan konsep ini, mendirikan Red Swoosh, sebuah platform penyedia konten, yang kemudian diakuisisi oleh Akamai Technologies.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika berada di Paris untuk LeWeb di tahun 2008, Travis dan rekannya, Garrett Camp, berangan-angan bisa menekan satu tombol di ponsel pintar, dan semenit kemudian sudah berada dalam kendaraan untuk sebuah perjalanan yang handal dan bergaya. Satu setengah tahun kemudian, Uber diluncurkan di bulan Juni 2010, di San Francisco.

Di bawah kepemimpinan Travis, Uber telah berkembang dari sebuah layanan yang hanya tersedia di San Francisco menjadi sebuah aplikasi yang digunakan jutaan penumpang dan lebih dari satu juta pengendara di seluruh dunia.

Travis Kalanick pun coba berbagi delapan karakter yang harus dimiliki seorang pengusaha hebat.

1. Pahami Apa Tujuanmu

Pahami dulu siapa dirimu, hal yang paling kamu kuasai, dan hal yang paling tidak kamu kuasai. Setelah itu, setelah kamu menemukan ide, ide itu akan memiliki makna yang lebih mendalam untukmu.

"Bagi saya, tujuan Uber jauh lebih dari sekadar mendapatkan untuk dari memfasilitasi mobilitas warga dari titik A ke titik B. Uber adalah perusahaan global yang memahami dan merayakan setiap kota tempat platform Uber digunakan, berperan mengurangi kepadatan lalu lintas, dan membayangkan masa depan kota-kota di dunia dimana setiap orang dari latar belakang ekonomi apapun bisa menikmati transportasi yang efisien dan bisa didapatkan semudah menekan tombol, serta menciptakan peluang kerja dan ekonomi bagi ribuan orang," jelasnya.

2. Temukan Keajaiban

Keajaiban yang dimaksud Travis adalah perasaan yang sangat spesial, kamu akan tahu saat melihatnya. Uber sendiri coba menghadirkan 'keajaiban' kepada para konsumen dengan memberikan perjalanan yang nyaman dan aman yang menghemat waktu serta uang.

Namun, seiring berjalannya waktu, lama-kelamaan orang akan mulai terbiasa dengan 'keajaiban' itu sehingga perasaan spesial itu berkurang. Contoh, dulu, memiliki air yang mengalir lancar di rumah adalah suatu 'keajaiban', sekarang tidak lagi. Ekspektasi para konsumen selalu meningkat. Agar perusahaan bertahan, pengusaha bertahan, kamu harus terus bisa memenuhi ekspetasi yang terus meningkat itu.

8 Ilmu Sukses Pendiri UberFoto: Istimewa


3. Suka Masalah yang Sulit

Carilah hal yang sulit. Karena dengan masalah sulit itu, kamu akan menciptakan nilai yang bertahan, nilai yang selalu hidup, keajaiban yang berkelanjutan.

4. Tahu Persepsi vs Realita

Para pengusaha bekerja di antara persepsi umum dan determinasi serta keyakinan mereka sendiri terhadap realita. Persepsi adalah apa yang orang lain pikir, tapi bagaimana jika realitasnya berbeda?

Sangat sulit untuk menghadirkan apa yang riil sementara yang orang lain pikir sebagai realita sebenarnya adalah persepsi. Pengusaha hebat dapat melihat saat dunia ini memiliki pemahaman yang salah. Dan saat kamu melihat dunia ini memiliki pemahaman yang salah, kamu harus bisa dan mau berteguh pada prinsipmu, lalu membuktikannya.

5. Punya Kemampuan Analitis dan Kreatif

"Saya mengetes calon pegawai untuk dua hal: kemampuan kreatif dan analitis. Keduanya sama-sama dibutuhkan dan ini juga dibutuhkan oleh para pengusaha serta engineer sekalipun," kata Travis.

Tes kreativitas yang biasa dilakukan Trafis adalah merancang promosi untuk Uber, dengan tingkat kesulitan yang tinggi, terlebih dengan berbagai dan banyaknya jumlah promosi yang Uber pernah lakukan.

Uber menghantarkan es krim sebagai promosi, memberikan para pengguna rasa kebahagiaan karena ada truk es krim datang ke mereka dengan demikian mudahnya, semudah menekan tombol, dan ini sangat sangat disukai.

Ide kreatif ini dibutuhkan untuk mengidentifikasi bagaimana logistik menangani 1.000 truk es krim untuk menangani para konsumen yang secara bersamaan menekan tombol di aplikasi mereka, hal ini membutuhkan keterampilan analitis yang luar biasa.

6. Mau Turun Gunung Langsung ke Pasar

Begitu banyak pengusaha yang punya ide bagus yang fantastis, namun mereka tidak tahu bagaimana membawanya ke pasar. Kamu tidak boleh takut menjadi seorang juru pemasar. Jangan takut untuk 'menjual' ide hebatmu. Jangan malu. Kamu harus punya hustle - bekerja dengan cepat dan keras.

7. Menikmati Prosesnya

Menjadi pengusaha kadang membuatmu merasa kesepian dan melalui masa-masa sangat sulit. Kuncinya adalah percaya dengan apa yang kamu lakukan, pecahkan solusinya dan nikmati prosesnya.

"Perusahaan rintisan yang saya miliki sebelum Uber adalah Red Swoosh yang dijual ke Akamai Technologies di tahun 2007, saya mendengar lebih dari 100.000 kali kata 'tidak' atau penolakan, dan saya percaya perbedaan persepsi dan realitas tentang perusahaan yang bergerak di bidang berbagi dokumen adalah hal yang tidak biasa," ungkap Travis.

"Tapi selama tujuh tahun sebelum Akamai mengakuisisinya, saya percaya prosesnya, suka memecahkan masalah dan menikmati pekerjaan dan pengalaman itu. Banyak yang bertanya pada saya: "Kapan kamu merasa ini waktunya berhenti di saat kamu sadar usahamu tidak berjalan baik?", saya katakan pada mereka: "Jawabannya adalah, jika kerusakan psikis dan fisik demikian hebat dan tidak bisa lagi kamu tangani lagi. Namun, yang akan membuat hari-harimu lebih ringan adalah saat kamu menikmati pengalamanmu setiap hari. Ada pemenang-pemenang di luar sana yang menjalankan prinsip ini," paparnya.

8. Punya Pola Pikir Seperti Pemenang

Lakukan semaksimal mungkin. Jika kamu percaya, curahkan semua yang kamu miliki untuk itu. Jika masih ada energi tersisa, berarti kamu masih bisa terus bertarung.

Hal berikutnya yang penting adalah kembali bertarung setelah dijatuhkan. Jika kamu tidak melihat masa sulit, upayamu masih belum cukup.

Kamu harus merasa bersemangat untuk kembali bangkit, dan tentunya, menikmati apa yang kamu lakukan akan membantumu punya pola pikir seperti pemenang.

(ash/fyk)
Berita Terkait